Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini waktu menunjukkan pukul sebelas siang, Fort maupun Peat tidak ada yang libur kerja setelah mereka menikah. Fort tetap ke kantor dan Peat tetap ke cafe untuk menjalankan pekerjaannya yaitu menjadi kasir.
"Gimana malam pertamanya?." Goda Bagas.
"Tidur, ngantuk." Ketus Peat.
"Yahhh, ga asik lu Peat." Teriak Noeul dari arah kanan yang sedang membuatkan kopi pesanan pelanggan.
"Yeu, ngarep apa lu hah, ngarep gua ceritain misekakunoi gua lu?." Teriak Peat.
"Pada bego apa gimana si kalian, malu bego di denger customer bahas malam pertama teriak teriak." Kesal ica seraya menepak kepala Peat.
"Ica songong lu ya sama gua, gua potong gaji lu tau rasa." Ketus Peat.
"Anjir, sampe lupa gua kalo Peat istri yang punya cafe." Goda Bagas.
"Berani potong gaji, di gua kaga mempan." Ledek Noeul.
"Songong banget anak magang." ucap Peat dengan nada mengejek.
"Eh Noeul mah walaupun magang uda banyak duit gila. Liat noh, mobil nya uda ganti lagi." Ucap Bagas seraya menunjuk kearah depan cafe ada mobil mewah terparkir.
"Karyawan aja mobil nya bagus, ini istri bos ko dateng naik gojek." Ejek Noeul.
"Cuakkssss." Timpal Ica dengan wajah yang dibuat menyebalkan.
"Ica lu nyebelin banget sumpah, muka lu pen gua cakar." Kesal Peat.
Mereka berempat terus berdebat, namun ketika ada pelanggan yang memesan barulah mereka diam, namun ketika pelanggan sudah pergi mereka berempat kembali saling mengejek. Namun kali ini ocehan mereka benar benar berhenti ketika melihat seseorang yang datang kedalam cafe dengan wajah dan gaya yang arogan, dan seseorang itu menghampiri ketempat mereka berempat.
"Gua mau ngomong empat mata sama lu." Ucapnya kepada Peat.
"Dih, so iye banget anjing." Gumam Ica.
Walaupun ica mengatakannya sangat lirih namun tetap saja Angel mendengarnya dan Ica mendapatkan tatapan sinis dan tajam dari Angel. Ya, Angel lah yang datang menghampiri Peat, entah apa yang akan dia lakukan kali ini dan Peat sama sekali tidak perduli.
"Lu bisa denger gua ga si!." Bentak Angel kepada Peat.
"Mata lu buta apa begimana, gua lagi layanin pembeli dulu." Ketus Peat seraya memutarkan bola matanya malas.