AYW 46
Saat ini Peat tengah berbaring seraya memainkan menonton di ponselnya, disela sela dia menonton ada notifikasi pesan masuk dari Sezzi, awalnya Peat tidak ingin membalasnya namun setelah dipikir pikir dia ingin membalasnya dan memberikan pelajaran kepada Sezzi.
Peat menghela nafasnya berat, dia memutuskan untuk tidak membalas pesan Sezzi lagi, dia sudah kembali terbawa emosi dan dia tidak mau jika dia kembali marah kepada Sezzi, karena mau bagaimanapun juga Sezzi masih anak kecil baginya.
Peat melempar ponselnya keatas bantal dan dia memejamkan matanya, dia merasa kepalanya sangat berat dan juga sakit.Tok... Tok... Tok...
Suara ketuka pintu kamar Peat membuat dia kembali membuka matanya, Peat bangkit dari tidurnya kemudian berjalan membuka pintu. Peat melihat Fort tengah berdiri didepan pintu kamarnya, Peat mempersilahkan Fort masuk kedalam kamarnya.Fort duduk di sofa kamar Peat, Peat melirik kearah Fort yang sama sekali tidak membuka suaranya. Peat menghela nafanya berat kemudian dia memutuskan untuk membuka suara, karena tidak mungkin mereka akan terus menerus saling terdiam.
"Mau ada perlu apa?." Tanya Peat dingin.
"Maafkan aku soal Sezzi dan maafkan aku juga karena tidak percaya dengan apa yang kamu katakan." Jelas Fort lirih, dia merasa bersalah karena ragu kepada ucapan Peat.
"Denger ya Fort, mau dia masih kecil ataupun sudah besar, kalau dia salah ya tetap salah. Asal kamu tahu ya, walaupun aku gak melahirkan dia, kalau aku dituduh seperti itu , hati aku sakit Fort dan aku benar benar merasa tidak dihargai sedikitpun!." Ucap Peat dengan emosinya yang menggebu gebu.
"Iya, aku minta maaf atas kesalahan Sezzi, kamu boleh benci aku, tapi jangan benci Sezzi." Ucap Fort seraya memegang kedua tangan Peat.
"Gak semua bisa selesai dengan kata maaf Fort, mungkin aku bisa saja memaafkan kalian, tapi rasa sakit nya masih akan terasa dan juga ucapannya akan selalu terngiang giang ditelinga aku." Ucap Peat dingin.
"Maaf." Lirih Fort.
"Sebaiknya kamu pulang, aku butuh waktu sendiri." Ucap Peat dingin.
"Ayo perbaiki semuanya Peat dan menikahlah denganku, kita bangun kehidupan yang bahagia." Ucap Fort seraya memegang kembali kedua tangan Peat.
"Aku gak bisa kembali bersama seseorang yang sudah menyakiti aku untuk kesekian kalinya." Ucap Peat kemudian menarik tangannya dari genggaman Fort.
"Keluar." Ucap Peat dingin seraya membuka pintu kamarnya.
"Peat." Lirih Fort.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYTHING YOU WANT [END]
Fanfiction"Aku akan terus berusaha mendapatkan dirimu kembali, apapun rintangannya." Fort.