Sebuah Kabar Mengejutkan

2.2K 99 9
                                    

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sudah berbulan-bulan Nazwa melewati rumah tangga bersama Gus Raka dengan kebahagian. Sedangkan ketiga sepupu Nazwa juga sudah kembali tepat dua minggu setelah kedatangan mereka. Kini Nazwa juga sedang mempersiapkan kelulusan nya dan resepsi pernikahan yang akan digelar sesuai kesepakatan kedua keluarga.

Saat ini Nazwa dan Gus Raka terlihat sedang mengaji bersama di ruang tamu Ndalem, mereka duduk saling berhadapan. Nazwa mengaji sementara Gus Raka menyimak apa yang Nazwa utarakan.

"Eh salah bukan seperti itu.. Dibaca harakat nya, dilihat panjang pendek nya. " Omel Gus Raka sambil menatap Al-Qur'an dalam genggaman nya.

"Perasaan kalo ngaji sama Ustadzah ngga seribet ini deh. Lagi pula Nazwa ngga jelek-jelek amat, tapi kenapa setiap ngaji sama Gus Raka salah terus." Cibir Nazwa mendengus kesal.

"Makanya ngaji sama saya, biar tajwid nya lebih baik lagi. " Usul Gus Raka.

Nazwa menyipitkan mata menatap ragu ke arah Gus Raka. Apakah ini hanya akal-akalan Gus Raka saja agar mereka bisa berdua terus.

"Guss.. Gus Raka ngga lagi modus kan sama Nazwa? Sengaja nyalahin biar Nazwa ngaji terus sama Gus Raka. " Selidik Nazwa.

"Mana ada. " Elak Gus Raka.

Nazwa memutar bola mata malas, seakan tidak percaya dengan ucapan suaminya.

"Memang kamu ngga mau? " Bisik Gus Raka sambil menaik turunkan alisnya.

"Iiihh.. Gus Raka. Udah jangan godain Nazwa!! " Rengek Nazwa sudah tidak kuat menahan malu. Gadis itu berusaha menahan senyum walau pipi nya sudah memerah sejak tadi.

"Aduhh.. Istri saya kalau sedang malu, menggemaskan sekali. " Goda Gus Raka terkekeh.

Keduanya asik tertawa bersama hingga sebuah ketukan pintu seketika menghentikan tawa mereka.

Tok..

Tok..

"Assalamualaikum. " Seru seseorang dari luar Ndalem.

"Siapa itu? " Tanya Gus Raka menatap Nazwa.

"Ngga tau.. Bentar Nazwa bukain pintu. " Ucap Nazwa berangsur bangkit guna membukakan pintu. Sebab sejak tadi pintu Ndalem memang sengaja di tutup.

"Waalaikumsalam.. Siapa yaa? " Tanya Nazwa sambil membukakan pintu. Begitu pintu terbuka Nazwa tertegun untuk beberapa saat ketika melihat tamu yang datang.

"Siapa Naz? " Tanya Gus Raka juga ikut mendekat. Lalu menatap tamu dihadapan mereka.

"Amara.. Kyai Zaid.. Nyai Soibah? " Gumam Gus Raka pada tiga orang tamu di hadapan mereka. Ada apa mereka kemari? Sudah berbulan-bulan sejak kejadian itu berlalu, lalu sekarang apa lagi ini?

"Orang tua mu ada? Saya ingin berbicara sesuatu hal yang penting. " Ucap Kyai Zaid dengan nada datar.

Baik Nazwa dan Gus Raka saling pandang, kenapa mereka merasakan seperti ada sesuatu yang sedang terjadi.

"Ada Kyai.. Mari masuk ke dalam. " Ajak Gus Raka sedikit mundur guna mempersilahkan mereka masuk.

Nazwa hanya terdiam mengamati ketiga orang tadi masuk Ndalem, begitu ia berpapasan dengan Ning Amara, Nazwa dibuat terkejut dengan kehadiran seorang bayi dalam gendongan Ning Amara. Kira-kira bayi itu berusia dua minggu. Karena terlihat jelas wajah nya masih memerah.

"Nazwa.. Bisa tolong panggilan Abah dengan Uma di Pesantren. " Pinta Gus Raka seketika membuat Nazwa tersadar.

"Ah iyaa Mas. " Jawab Nazwa.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang