Gus Raka memandang pakaian yang ada di hadapan nya saat ini. Alis nya tiba-tiba berkerut, apakah Nazwa salah memilih pakaian untuknya?"Kamu yakin ini? " Tanya Gus Raka menatap ngeri pakaian yang berada di tangan Nazwa.
"Iyaa Gus.. Bagaimana? Bagus kan?mana imut lagi. "
Gus Raka tak habis fikir dengan Nazwa, ternyata memang benar jika istri nya masih seperti anak kecil. Bayangkan saja Nazwa memilih baju tidur couple berwarna navy dengan motif pokemon. Dan bisa-bisa nya ukuran baju itu sama dengan ukuran tubuh Gus Raka dan juga Nazwa.
"Nazwa.. Kamu ingin saya memakai pakaian seperti itu di Pesantren. Nanti di ledek Uma loh. "
"Ngga Gus.. Lagi pula kita pake nya pas mau tidur, pokoknya Gus Raka harus pakai ini! Pasti nanti keliatan kiyut banget. "
"Tapi Nazwa- " Ucapan Gus Raka langsung terhenti ketika Nazwa memotong dengan cepat.
"Udah Gus, pokoknya kita couple an pake itu. Atau mau yang motif barbie? Ini juga bagus. " Tanya Nazwa sambil memperlihatkan baju berwarna pink dengan motif barbie tersebut.
"Udah pokemon aja. " Pasrah Gus Raka. Lebih baik Gus Raka memakai gambar pokemon daripada gambar barbie. Sungguh Gus Raka tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Uma dan Abah ketika melihat Gus Raka memakai pakaian seperti itu. Seumur-umur baru kali ini Gus Raka memakai pakaian seperti itu, dan tentu atas permintaan istri kecilnya.
******
Gus Raka telah sampai di Pesantren, terlihat Pak Malih tengah berbincang di pos gerbang Pesantren bersama beberapa Abdi Ndalem yang tengah berjaga."Assalamualaikum. " Sapa Gus Raka menghentikan motornya tepat di pos gerbang Pesantren.
"Waalaikumsalam Gus. " Jawab semua nya.
"Baru pulang nggeh Gus? " Tanya Pak Malih.
"Nggeh Pak.. Uma sama Abah sudah di Ndalem? " Tanya Gus Raka.
"Sudah Guss.. "
"Yowes kalau begitu.. Ini motornya mau di taruh disini atau bawa ke dalam saja, Pak? "
"Bawa dalam saja Gus, nanti jenengan malah cape jalan dari gerbang ke Ndalem." Jelas Pak Malih.
"Yasudah kalau begitu.. saya pamit nggeh Pak. Terimakasih atas pinjaman motornya. " Ucap Gus Raka.
"Sama-sama Gus. "
"Saya ke dalam nggeh. Assalamualaikum. " Pamit Gus Raka tersenyum ramah.
"Waalaikumsalam Gus. "
Gus Raka memarkirkan motor di teras Ndalem setelah itu keduanya berjalan masuk rumah. Ternyata di ruang tamu masih ada Uma tengah duduk menunggu anak dan menantunya pulang.
"Assalamualaikum Uma. " Ucap Gus Raka dan Nazwa. Keduanya langsung mencium tangan Uma Aminah.
"Waalaikumsalam. Kalian darimana saja? Ko lama sekali, dan ini apa? " Tanya Uma Aminah begitu melihat barang bawaan mereka.
"Habis dari pasar malam, Uma. Tadi Nazwa pengen mampir karena udah lama ngga ke sana. Maaf Uma karena ngga ngabarin lebih dulu, jadi Uma harus nunggu kita seperti ini. " Ucap Nazwa sedikit tidak enak hati pada mertuanya.
"Ngga papa.. Yang penting kalian sudah pulang, yowes kalau gitu buruan istirahat, bentar lagi sudah hampir pagi. " Titah Uma Aminah berangsur bangkit.
"Nazwa pengen makan seblak dulu. Uma mau? Tadi Nazwa juga sempet jajan beberapa. " Tawar Nazwa. Tidak enak saja jika main nyelonong makan sementara Uma Aminah masih ada di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Teen Fiction16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...