Pagi ini seperti biasa Nazwa membantu Umi nya membuat sarapan pagi. Sementara Gus Raka tengah membantu Abi Faza mencuci mobil."Umii.. Bahan-bahan di kulkas udah pada abis. Umi ngga belanja? " Tanya Nazwa begitu membuka pintu kulkas, terlihat isi kulkas sudah mulai kosong.
"Niat nya Umi mau belanja bulanan ke Mall, tapi Umi lagi ada janji ketemu sama temen lama. Mungkin besok baru Umi belanja. " Jawab Umi Tasya sambil menumis sayuran.
"Kalo Nazwa yang belanja gimana? Tenang aja.. Di Pesantren, Nazwa sering ko belanja keperluan Pesantren. " Ucap Nazwa menawarkan diri. Umi Tasya terhenti untuk sesaat kemudian menatap Nazwa dengan alis menyatu.
"Kamu yakin beneran bisa? " Tanya Umi Tasya nampak sedikit ragu. Pasalnya jika di rumah Nazwa selalu malas jika diajak belanja, apalagi berangkat belanja sendiri.
"Yakin Umi. " Jawab Nazwa tersenyum.
"Sama siapa nanti? "
"Sama Mas Raka dong. Masa punya suami ngga bisa di manfaatkan. " Jelas Nazwa membanggakan diri.
"Yasudah kalo sama Raka, Umi izinkan. Nanti akan Umi kasi list nya. "
"Okee Umi. " Seru Nazwa tersenyum senang. Setelah itu keduanya kembali menyiapkan sarapan bersama.
****
"Nazwa ini list nya, dan ini uang nya. Nanti Umi akan pulang setelah selesai shalat dhuhur. " Pesan Umi Tasya ketika sudah akan bersiap untuk berangkat."Iyaa Umi. Tenang aja, serahin semua nya sama Nazwa. "
Umi Tasya hanya tersenyum, setelah itu beralih menatap Gus Raka.
"Rakaa.. Umi minta tolong. Tolong awasi Nazwa, jangan sampe dia curi kesempatan buat beli boba, karena anak itu alergi susu. Tapi sangat susah sekali diberitahu. " Pesan Umi Tasya.
"Umiiii.. " Rengek Nazwa. Hilang sudah kesempatan Nazwa untuk membeli boba. Padahal tadi kalau Gus Raka tidak tau, Nazwa juga bisa ajak Gus Raka.
"Iyaa Umi.. Raka akan ingat. "
"Yasudah Umi berangkat, Assalamualaikum. " Pamit Umi Tasya.
"Waalaikumsalam. " Jawab mereka berdua berangsur mencium tangan Umi Tasya secara bergantian.
Setelah Umi Tasya pergi, Nazwa beralih menatap Gus Raka dengan tatapan penuh harap.
"Gus boleh yaa? Nazwa udah lama ngga minum boba. " Rayu Nazwa sambil menarik ujung baju suaminya.
"Ngga!! Umi udah larang. Udah ayo sekarang kita ganti baju setelah itu pergi ke Mall. " Jawab Gus Raka dingin. Karena di rumah, Nazwa tidak memakai hijab, dengan enteng nya Gus Raka menarik ujung belakang baju Nazwa layaknya seekor anak kucing. Kemudian membawa Nazwa menuju kamar.
Sementara Nazwa yang ditarik hanya mengerucutkan bibir, sambil terus menggerutu tidak jelas.
****
Nazwa keluar dari kamar mandi usai mengganti pakaian. Seketika Gus Raka menatap sang istri dari bawah sampai ke atas."Kenapa ngga pakai gamis? " Tanya Gus Raka langsung. Bagaimana Gus Raka tidak bertanya, saat ini Nazwa hanya memakai cardigan berwarna coklat dan juga sarung berwarna hitam serta hijab segi empat senada dengan sarung yang Nazwa pakai.
![](https://img.wattpad.com/cover/160243166-288-k793056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Novela Juvenil16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...