Umi Minta Cucu

2.9K 151 8
                                    


Pagi ini Nazwa dan juga Baby Zea tengah berjemur di halaman belakang rumah. Sedangkan Gus Raka saat ini ikut bersama Abi ke kantor, katanya Abi ingin mengajak Gus Raka untuk melihat-lihat, jadilah sekarang Nazwa hanya seorang diri bersama dengan Baby Zea.

"Yaa ampun cantik nya, sepupunya siapa sih ini. " Gumam Nazwa sembari mengajak ngobrol Baby Zea.

"Baby Zea nanti kalo udah besar, cantiknya harus nurun sama Nazwa yaa.. Biar cantik, imut, dan menggemaskan. " Lanjut Nazwa tersenyum menggoda Baby Zea. Terlihat Baby Zea juga ikut tersenyum.

"Nah gitu dong.. Kalo senyum berati tanda nya setuju. " Seru Nazwa.

"Seneng nya anak Umi.. Lagi ngapain? " Suara Umi Tasya seketika membuyarkan perhatian Nazwa dari Baby Zea. Wanita itu mendongak tersenyum kepada sang Umi.

"Eh Umii.. Hehe iyaa, Nazwa lagi ngajak ngobrol Baby Zea. " Jawab Nazwa jujur.

Umi Tasya ikut tersenyum sambil membelai puncak kepala anaknya. Beliau berangsur duduk di sebelah Nazwa sambil terus memperhatikan putrinya tengah menimang Baby Zea.

"Naz.. " Panggil Umi Tasya.

"Iyaa Umi? " Jawab Nazwa tanpa menatap Umi nya.

"Umi minta cucu. " Jelas Umi Tasya.

Nazwa yang mendengar itu seketika terkejut bukan main. Ditatapnya wajah Umi Tasya dengan alis menyatu.

"Apa Umi? Coba bilang lagi.. Siapa tau kuping Nazwa rada konslet dengernya. " Tanya Nazwa memastikan. Barang kali kuping nya bisa saja bermasalah, jadi ia tidak terlalu mendengar dengan jelas.

"Umi minta cucu, Nazwa. " Jelas Umi Tasya. Ternyata kuping Nazwa memang tidak bermasalah. Tapi kenapa tiba-tiba Umi Tasya meminta hal semacam itu.

"Kenapa Umi minta itu? "

"Yaa memang kenapa? Toh kamu juga udah nikah, udah ada suami juga. Ngga ada salah nya dong kalo Umi minta hal itu. Lagi pula Umi liat kamu udah cocok kalo jadi ibu. " Jelas Umi Tasya.

"Umii. " Panggil Nazwa.

"Kenapa? "

"Umi mabok apa gimana? " Tanya Nazwa dengan polosnya.

"HEH! Sembarangan kalo ngomong! Umi sadar 100% malah di katain mabok. " Cibir Umi Tasya tak terima.

"Yaa habis Nazwa ngga nyangka aja sama perkataan Umi.. Kan Nazwa masih santri, umur juga baru mau masuk sembilan belas tahun. Masa udah diminta in cucu sama Umi. " Jelas Nazwa.

"Yaa emang kenapa? Dulu aja pas Umi ngelahirin kamu umur Umi baru tujuh belas tahun, makanya sekarang ketika anak Umi udah besar, Umi masih cantik gini. "

Nazwa menghembuskan napas panjang. Bukan apa-apa, hanya saja saat ini Nazwa sama sekali belum memikirkan hal seperti itu.

"Yaa intinya Nazwa sama Mas Raka belum kepikiran untuk punya anak dulu, kita nikah aja belum genap sebulan. Perjalanan kita masih panjang, masa Nazwa mondok sambil bawa bayi. " Keluh Nazwa tidak setuju dengan permintaan sang Umi.

"Yaa ngga papa lah, kamu bisa sekolah sambil punya anak juga. Lagian ada mertua kamu di Pesantren jadi bisa di titipin beliau, kalau kamu lagi belajar. Pokoknya Umi ngga mau tau, coba kamu tanyain sama suami mu dulu. "

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang