Gus Raka benar-benar marah dengan Nazwa, sampai saat ini Gus Raka masih tetap mendiamkan Nazwa. Rasanya Nazwa dibuat sampai stres sendiri, saat Gus Raka mengabaikan nya.
Jika bisa memilih, Nazwa lebih suka Gus Raka yang bawel saat memarahi dirinya, daripada Gus Raka yang diam seperti ini, padahal bukan hanya sekali dua kali Nazwa diabaikan oleh Gus Raka, tetap saja Nazwa masih belum terbiasa.
Malam ini Nazwa seharusnya menginap di Rayon, tapi mana mungkin Nazwa tenang sedangkan mereka saja belum baikan. Alhasil setelah selesai ngaji rutinan, Nazwa buru-buru pergi menuju Ndalem guna menemui Gus Raka.
"Gus Raka.. " Seru Nazwa membuka pelan pintu kamar, nampak Gus Raka tengah duduk di sofa dengan tenang. Tak ada jawaban dari beliau, sehingga Nazwa merasa kesal sendiri.
Nazwa menghentakkan kaki nya, berjalan menghampiri sang suami, lalu duduk tepat di samping beliau.
"Guss Rakaa ih.. Nazwa panggil juga kenapa ngga nyaut? " Rengek Nazwa berusaha mengalihkan perhatian Gus Raka dari buku yang entah apa, Nazwa sendiri tidak tau.
Perlahan Gus Raka mulai menutup buku tersebut, lalu menatap Nazwa dengan tatapan bingung.
"Kenapa? "
"Gus Raka marah yaa sama Nazwa? " Tanya Nazwa.
"Ngga. "
"Gus cemburu sama Nazwa gara-gara tadi? " Tebak Nazwa lagi.
"Ngga. "
"Bohong dosa lo, Gus. " Cicit Nazwa menatap wajah suami nya dengan tatapan berbinar.
Gus Raka menghela napas pelan, baiklah untuk sekarang Gus Raka benar-benar lemah jika menghadapi Nazwa yang seperti itu.
"Yasudah iya. "
"Tuh kan marah.. Kenapa juga sih Gus pake ada acara marahan segala. Lagian tadi Nazwa ngga ada apa-apa. " Keluh Nazwa beralih tiduran, meletakan kepalanya di atas pangkuan Gus Raka.
"Ngobrol sambil senyum-senyum, ngga ada apa-apa yaa? " Gumam Gus Raka sembari menatap ke arah lain. Diam-diam Nazwa tersenyum melihat wajah kesal sang suami. Rasanya bahagia saat dicemburui oleh suami nya sendiri, tapi Nazwa juga tidak suka jika Gus Raka mengabaikan dirinya.
"Kan bukan Nazwa yang datengin dia. Lagipula ngga sopan banget, kalo Nazwa main usir Zai- "
"Jangan sebut namanya. " Sahut Gus Raka dengan cepat.
"Oke.. Lagipula ngga sopan banget, kalo Nazwa main usir dia dari tempat itu. Kan itu tempat umum. " Ulang Nazwa meraih tangan Gus Raka
"Hmm.. "
"Yaudah kalo gitu Gus Raka ngga boleh marah lagi lah sama Nazwa, Kan Nazwa ngga salah. " Pinta Nazwa menampilkan wajah super gemas yang membuat Gus Raka seketika tidak tahan melihatnya.
"Baiklah saya maafkan. " Mendengar hal itu Nazwa langsung bangkit lalu menatap Gus Raka penuh harap.
"Aaa makasih Gus. Sayang Gus Raka banyak-banyak. " Pekik Nazwa kegirangan, tanpa izin dari Gus Raka, Nazwa langsung memeluk beliau dengan sangat erat.
"Yaudah Gus kalo gitu Nazwa mau pamit. " Pamit Nazwa usai memeluk tubuh suaminya.
Begitu Nazwa hendak melangkah pergi, buru-buru Gus Raka mencekal pergelangan tangan istri kecilnya.
"Mau kemana? " Tanya Gus Raka.
"Balik ke Rayon lah Gus.. Kan niat Nazwa udah selesai, Gus Raka udah ngga marah lagi sama Nazwa. Jadi sekarang Nazwa udah bisa tidur nyenyak deh. " Jelas Nazwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Fiksi Remaja16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...