The Maulidya Cafe

2.3K 132 31
                                    


Mobil yang dikendarai Gus Raka tiba di sebuah Cafe. Suasana disana bisa dibilang cukup ramai, tempat nya pun juga begitu indah.

Nazwa turun dari mobil lalu mendongak menatap papan nama yang terpajang di depan Cafe.

"The Maulidya Cafe. " Gumam Nazwa ketika membaca tulisan tersebut.

"Gus ini dimana? Ko nama Cafe nya aneh sii.. Nazwa juga belum pernah kesini sebelumnya. " Tanya Nazwa ketika sudah berdiri di samping Gus Raka.  Gus Raka tak menanggapi ucapan Nazwa, tapi malah langsung mengajak Nazwa masuk.

"Udah ayo masuk.. Nanti saya jelaskan. " Ajak Gus Raka menggandeng tangan Nazwa.

Begitu memasuki Cafe, mereka sudah di sambut oleh Manager Cafe, bahkan Nazwa sampai terkejut sebab tidak mungkin seorang tamu biasa seperti mereka langsung di sambut oleh staf penting Cafe ini.

"Mari Pak.. Meja anda di sebelah sana. " Tutur Manager tadi mengarahkan Nazwa dan Gus Raka ke tempat ruangan VVIP.

Nazwa sendiri juga tidak menyangka jika ada ruangan VVIP padahal dari luar tempat ini terlihat seperti Cafe pada umumnya.

"Guss.. Gus Raka bestie an yaa sama yang punya Cafe ini? Ko bisa dapet member VVIP, setau Nazwa tempat itu ngga semua orang bisa dapet. " Bisik Nazwa sambil berjalan menuju ruangan yang di maksud.

Gus Raka hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Nazwa. Pria itu memilih membawa Nazwa segera masuk ruangan.

Nazwa duduk di meja bersebrangan dengan Gus Raka. Tak lama muncul seseorang, Nazwa yakin pasti ini adalah pemilik Cafe.

"Selamat datang Pak Raka. " Sapa Pria itu.

"Haii Anton.. Apa kabar? " Ucap Gus Raka bangkit lalu memeluk pria bernama Anton tersebut.

"Kabar saya baik Pak. " Jawab Anton membalas pelukan Gus Raka.

"Kan bener tebakan Nazwa, Mas Raka sahabatan sama yang punya Cafe ini. " Celetuk Nazwa seketika mengalihkan perhatian kedua pria ini.

Dengan ekspresi bingung, Anton menatap Gus Raka seakan bertanya tentang Nazwa.

"Dia Nazwa.. Istri saya. " Ucap Gus Raka mengerti dengan tatapan yang Anton tunjukan.

"Ouh Pak Raka sudah menikah? "

"Sudah.. Baru satu bulan ini. "

Anton tersenyum kemudian menatap Nazwa sekilas karena dia tau jika Gus Raka adalah seorang Gus. Jadi tidak baik menatap Nazwa terlalu lama.

"Perkenalkan nama saya Nazwa. " Ucap Nazwa menangkupkan kedua kedua tangan di depan dada.

"Haii Ning Nazwa, Nama saya Anton. "

"Jangan panggil saya Ning, Mas.. Panggil Nazwa saja. " Tolak Nazwa dengan halus.

"Ouh okee. "

"Mas ini pemilik Cafe ini? " Tanya Nazwa.

Mendengar hal itu Anton terkekeh kemudian menatap Gus Raka.

"Bukan Naz.. Saya hanya penanggung jawab Cafe ini, pemilik sebenarnya adalah pria yang saat ini duduk di hadapan mu. Tuan Raka Abizar Dhiaulhaq. " Jelas Anton.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang