Balik Ke Pesantren

2.3K 130 24
                                    


Dua minggu mereka lalui di rumah Nazwa dan juga Oma, kini Nazwa sudah kembali beraktivitas seperti biasa, yakni balik ke Pesantren. Saat ini keduanya juga sibuk membereskan barang-barang yang akan di bawa ke Pesantren.

"Udah ngga ada yang ketinggalan kan? " Tanya Gus Raka begitu selesai menutup koper mereka.

"Kek nya si udah, lagian kita ngga bawa banyak barang ko. " Jawab Nazwa.

"Yasudah ayo kita pamit sama Umi dan Abi. " Ajak Gus Raka menarik tangan Nazwa dan satu tangan nya digunakan untuk menarik koper mereka.

Di ruang tamu sudah ada Umi Tasya dan juga Abi Faza. Tak hanya itu saja, ada begitu banyak barang yang di siapkan Umi Tasya untuk anak dan juga menantu nya.

"Assalamualaikum Umii.. Abi. " Sapa Nazwa begitu sampai di hadapan kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam. Sudah siap? " Tanya Umi Tasya.

"Udah ko. "

Nazwa melirik ke belakang Umi Tasya, melihat ada begitu banyak barang. Nazwa sudah tidak kaget lagi, sebab setiap Nazwa kembali ke Pesantren, pasti Umi Tasya akan selalu membawakan begitu banyak barang untuk perlengkapan Nazwa ke depan nya.

"Umii kenapa masih aja bawain Nazwa barang segitu banyak nya sih? " Celetuk Nazwa.

"Yaa ngga papa dong.. Biar kamu ngga pusing lagi, semua nya udah Umi siapkan. Dan ada camilan juga. " Jawab Umi Tasya.

"Tapi kebanyakan Umi. Kalo gini mah berasa kaya pindahan. "

"Dulu aja Umi bawain segini ngga pernah protes.. Ko sekarang malah protes. " Cibir Umi Tasya.

"Yaa kan beda Umi. " Gumam Nazwa dengan sangat pelan.

"Sudah-sudah.. Cepat bawa ke mobil, nanti keburu siang. " Lerai Abi Faza, kemudian memberi intrupsi untuk semua nya.

Abi Faza yang dibantu Gus Raka, membawa beberapa kardus dan juga plastik, entah berisi apa. Sementara Nazwa hanya menarik koper dan juga tas kecil.

Begitu sampai di depan, semua barang dimasukan dalam bagasi, dan bagian tengah mobil.

"Yakin nak ngga mau Abi antar saja? " Tanya Abi Faza begitu selesai menaruh semua barang.

"Tidak usah Abi.. Raka takut malah merepotkan Abi sama Umi, lagi pula kami membawa mobil sendiri. Nanti kapan-kapan kalau ada waktu senggang Abi sama Umi boleh berkunjung ke Pesantren. " Ucap Gus Raka tersenyum sopan.

"Yasudah kalau gitu.. Kami titip Nazwa yaa nak. Jangan sungkan kalau Nazwa berbuat salah. " Pesan Abi Faza.

"Baik Abi. "

"Nazwa.. Kamu juga yang nurut sama Suami mu. Jangan bandel, masak punya suami masih aja nakal. " Omel Umi Tasya.

Nazwa melihat Gus Raka menunduk menutup mulut nya guna menyembunyikan tawa kecilnya.

"Iyaa Umi.. Nazwa tau ko. " Jawab Nazwa sembari menatap tajam ke arah Gus Raka karena berani menertawakan diri nya.

"Yasudah kalau gitu kami pamit dulu Abii.. Umii.. Assalamualaikum. " Pamit Gus mencium tangan Abi Faza dan juga Umi Tasya lalu di lanjut Nazwa.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang