Nazwa menghembuskan napas lelah karena bosan. Hari ini adalah hari Jum'at, tidak ada kelas sama sekali dan Gus Raka juga sedang mengisi tausiyah di kampung sebelah.Nazwa yang merasa bosan hanya guling-gulingan di atas ranjang. Sesekali gadis itu juga mondar-mandir tidak jelas.
"Hufftt.. Gini banget rasanya bosen. " Keluh Nazwa kembali terduduk di atas ranjang.
Ingin sekali Nazwa kembali ke Rayon bersama teman-teman nya, tapi tadi sebelum pergi Gus Raka sempat memberitahu Nazwa untuk tetap tinggal di kamar sampai beliau kembali.
"Maskeran seru nih kayanya.. Udah lama juga ngga maskeran. " Gumam Nazwa seketika terlintas ide untuk maskeran.
Nazwa bangkit dari tempat nya bersiap kembali ke Rayon untuk mengambil beberapa pcs masker, sebab di kamar ini Nazwa sama sekali tidak menyimpan masker wajah.
Nazwa keluar dari kamar guna mencari sang Uma untuk meminta izin kembali ke Rayon sebentar.
"Assalamualaikum Uma. " Ucap Nazwa begitu berada di hadapan Uma dan juga beberapa Mba Abdi Ndalem.
"Waalaikumsalam. Kenapa Nazwa? "
"Nazwa mau izin kembali ke Rayon sebentar ngambil sesuatu. Nazwa minta tolong nanti kalau Mas Raka kembali sebelum Nazwa dan nyari Nazwa bilang aja ke Rayon. " Jelas Nazwa.
"Iyaa sayang. Nanti kalau suamimu kembali akan Uma sampaikan. "
"Terimakasih Uma. Kalo gitu Nazwa pamit, Assalamualaikum. " Pamit Nazwa langsung mencium tangan Uma Aminah dan bergegas pergi dari hadapan mertuanya.
Setelah sampai dikamar Nazwa, Nazwa segera masuk. Disana sudah ada Melia dan Fitria tengah hafalan bersama sementara Sania sudah pergi entah kemana.
"Tumben hari libur ke Rayon, Naz.. Biasanya berdua ama ayang. " Celetuk Melia begitu melihat sosok Nazwa sibuk mengobrak-abrik lemari miliknya.
"Gus Raka lagi keluar. " Jawab Nazwa tanpa menatap kedua sahabatnya. Karena bingung dengan tingkah Nazwa, kedua wanita itu langsung menghampiri Nazwa.
"Kamu cari apaan sih? " Tanya Fitria.
"Masker ku. Kemaren aku tarok sini deh. "
"Hehehe.. Aku minta satu kemaren, Naz. " Ucap Melia menyengir seperti kuda. Seketika Melia langsung mendapat tatapan tajam dari Nazwa. Pasalnya bukan Nazwa pelit, hanya saja kenapa Melia tidak bilang.
"Kalo ngga bilang berati nyuri itu namanya Mel. " Ucap Nazwa dengan nada datar.
"Maaf Naz.. Habis kemaren selesai kelas kamu langsung balik Ndalem. Jadi aku fikir mau izin nya nanti pas kamu balik. " Jelas Melia sambil menggoyangkan lengan Nazwa.
"Yaudah kalo gitu ngga papa. Tapi lain kali kalo mau minta barang milik orang lain, harus izin dulu. " Pesan Nazwa.
"Siap Ning Nazwa. "
Nazwa terkekeh sebentar melihat tingkah sahabatnya, setelah itu kembali mencari barang yang menjadi tujuan utama nya kesini.
"Nah ini dia. " Ucap Nazwa setelah menemukan puluhan masker milik nya.
"Kamu bawa semua, Naz? " Tanya Fitria.
"Ngga lah.. Kalo aku bawa semua kalian make apa? Aku cuma bawa beberapa bungkus doang, bosen di Ndalem.. Jadi maskeran ae dah. Mumpung Gus Raka lagi pergi. " Jelas Nazwa kemudian mengambil sekitar lima pcs masker bubuk dan dua pcs sheet mask.
"Kirain kamu bakal masker-maskeran berdua. Kan romantis gitu, kaya yang lagi trend di tiktok. " Ucap Melia.
Nazwa nampak berfikir, mungkin seru juga kalau bisa maskeran berdua gitu.. Ahh membayangkan saja membuat Nazwa senyum-senyum sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Teen Fiction16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...