Diperkenalkan ke Keluarga Besar

2.4K 140 2
                                    


"Nazwa lepaskan, kasian dia. " Titah Gus Raka. Dengan patuh Nazwa melepaskan tangan nya dari mulut Leoni, namun tatapan nya masih menatap tajam wanita itu sesaat, kemudian beralih menatap suaminya.

"Mas Raka.. Kenalkan mereka adalah Sepupu Nazwa. Yang paling tinggi ini namanya Vira, sebelahnya lagi Aila dan yang tadi Leoni. " Ucap Nazwa memperkenalkan ketiga sepupunya.

"Guss.. Walau mereka tidak berhijab, tapi mereka baik-baik ko. " Bisik Nazwa pada Gus Raka. Pria itu mengangguk lalu kembali menatap para sepupu Nazwa sesaat.

"Perkenalkan Saya Raka, suaminya Nazwa. " Ucap Gus Raka walau terdengar dingin.

"Gu- eh maksudnya aku Vira. " Ucap Vira langsung meralat perkataan nya begitu mendapati Nazwa yang tengah menatap tajam mereka semua. Vira dengan bangga nya mengulurkan tangan hendak menjabat tangan Gus Raka. Sementara Gus Raka terdiam sambil menatap Nazwa.

"Haram!! Kalian bukan mahram! Ini aku aja yang wakilkan. " Seru Nazwa langsung meraih tangan Vira. Ketiga sepupu nya hampir tak bisa menahan tawa mendengar Nazwa berbicara dengan bahasa aku-kamu. Sebab mereka selalu menggunakan lu-gue.

"Aku Ailaa. "

"Dan aku Leoni. "

"Kalo kita manggil Gus Raka dengan sebutan Bang, boleh ngga? " Tanya Vira.

"Boleh. "

"Okee Bang Raka. "

Gus Raka hanya tersenyum tipis menanggapi mereka. Sebetulnya beliau sangat tidak nyaman berada di tengah mereka, tapi sangat tidak sopan jika ia tidak berbincang sebentar dengan sepupu Nazwa.

"Mas Raka ke dalam saja. Nazwa mau disini sebentar ngobrol sama mereka. Ngga papa kan? " Ucap Nazwa seakan tau kalau suaminya sudah mulai tidak nyaman.

"Baiklah. Segera temui saya jika sudah selesai. " Pesan Gus Raka dan dibalas anggukan kecil dari Nazwa.

"Vira.. Aila.. Leoni.. Saya pamit ke dalam dulu, Assalamualaikum. " Pamit Gus Raka tersenyum tipis.

"Waalaikumsalam. "

Gus Raka sudah masuk dalam rumah, tapi sepupu Nazwa masih saja melirik beliau, melihat hal itu tentu Nazwa tidak tinggal diam. Dengan kesal gadis itu berdiri diambang pintu menghalangi penglihatan mereka.

"Ahh Naz.. Lu mah. Bagi dikit napa. " Keluh Leoni.

"Sembarangan bagi dikit, gue ngeliatin dia aja harus lewatin nikah dulu, lah lu minta liat gratisan. Ngga, gue ngga ridho.. Cari suami sono. " Ucap Nazwa memutar bola matanya malas.

"Pelit amat lu. " Cibir Aila.

"Biarin! "

"Eh tapi suami lu ganteng banget anjir, beruntung juga biji ketumbar satu ini. Pantes makin cantek aja. " Puji Vira.

"Kampret biji ketumbar.. Huu dasar bayi bajang. Iyaa lah suami gue ganteng, kalo ngga, ngga bakal mau gue dijodohin wkwkkwk. " Jawab Nazwa tertawa.

"Beliau ada kakak atau adek ngga? Kalo ada boleh lah kenalin ke gue.. Sapa tau mau dijodohin sama gue. " Pinta Leoni.

"Dihh.. Mau minta spek Gus, akhlaq lu dibenerin dulu. Berhijab ae belum, gayaan minta kaya Gus. "

"La iya ini lagi rencana, harus ada gurunya yang bimbing dong. Entar kalo udah dapet baru deh gue berhijab seperti ukhty-ukhty. " Seru Leoni sembari menaik turunkan alisnya.

"Lagian lu juga udah dapet spek Gus, tapi masih aja bicara nya lu-gue kek gitu. " Ucap Vira menimpali.

"Yeeh.. Gue ngomong gini juga, cuma di depan lu pada. " Jawab Nazwa.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang