Guru Pengganti

3.5K 163 0
                                    


Nazwa dan ketiga sahabatnya masuk ke dalam kelas seperti biasanya. Kelas yang mayoritas santriwati berjumlah tiga puluhan. Walau sebagai santri, tapi Nazwa tetaplah Nazwa yang selalu lincah dimana pun tempat nya.

"HAII GOOD MORNING MANIEZZ!! " Seru Nazwa begitu masuk ke dalam kelas. Semua santriwati sudah tak asing dengan suara Nazwa ketika masuk kelas, kecuali Haura. Wanita yang sangat tidak menyukai Nazwa. Walau tau jika Nazwa adalah istri dari Gus Raka, tapi Haura masih tetap membenci Nazwa.

"Pagi-pagi ngga usah teriak gitu? Ngga malu apa status kamu sebagai istri Gus Raka. " Cibir Haura sambil menatap sinis Nazwa.

"Sekarang aku cuma santri biasa, Ra. Lagipula kenapa malu, toh aku juga ngga mempermalukan orang lain. " Jawab Nazwa terdengar begitu santai. Bahkan gadis itu sama sekali tidak merasa terganggu dengan perkataan Haura.

Haura mengepalkan tangan menahan kesal kepada Nazwa, jika Nazwa bukan istri Gus nya. Sudah pasti Haura akan balas dendam atas sikap sok sokan Nazwa.

"Udah Naz.. Kita pergi ke bangku kita aja, jangan cari masalah, ngga penting juga. " Celetuk Sania menarik tangan Nazwa berjalan melewati Haura begitu saja.

"Assalamualaikum Haura. " Pamit Nazwa tersenyum remeh. Haura mengepalkan tangan terus memandang Nazwa dengan tatapan sinis.

Nazwa duduk di bangkunya bersama dengan Melia, pelajaran pertama hari ini adalah sejarah islam. Pelajaran paling membosankan yang pernah Nazwa ikuti, selain bikin ngantuk, yang ngajar juga Ustadz Banu yang terkenal santai dalam mengajar, . Jadi tambah ngantuk pula Nazwa.

"Eh guys pelajaran pertama Sejarah Islam to? " Tanya Nazwa pada ketiga sahabat nya.

"Kamu amnesia apa gimana, Naz? Kan ini hari selasa yaa jadwal pertama sejarah Islam dong. " Balas Fitria.

"Maap lupaa, habis banyak tanggungan. " Jawab Nazwa cengengesan.

"Lah terus kamu ada kelas, kamu ngga pernah liat jadwal? " Tanya Melia.

"Yaa pernah, tapi jarang. Jadi semua buku aku masukin dalam tas biar ngga ribet, heheh. "

"Pantes ngga tinggi-tinggi. Satu lemari dibawa semua ternyata. " Ucap Fitria terkekeh.

"Biariin. Kecil-kecil mengemaskan aku tuh. "

"Iyaaa Nazwa. " Seru ketiga nya dengan kompak.

"Ehh guys.. Sekarang bolos pelajaran aja gimana? Males banget pelajaran Ustadz Banu. Berasa didongengin. " Keluh Nazwa meletakan kepalanya di meja dengan malas.

"Ngga inget dulu, Gus Raka ngehukum kamu gara-gara ngira kamu bolos. Gimana kalo bolos beneran. " Ucap Melia malah jadi menakut-nakuti Nazwa.

"Hii.. Ngeri juga kalo diinget-inget, mana udah janji sama beliau ngga bakal bolos.. Yaudah deh dengerin aja walau mata ngga bisa melek. " Gumam Nazwa sudah sangat malas, padahal pelajaran belum dimulai.

Nazwa memilih memejamkan mata sambil meletakan kepala di meja. Tak lama setelah itu pelajaran Ustadz Banu akan segera dimulai. Semua santriwati nampak duduk tegap kecuali Nazwa yang ogah-ogahan.

Tak selang beberapa lama Ustadz yang mengajar pun tiba, tapi Nazwa sama sekali tidak beranjak dari posisinya.

"Naz.. Nazwa bangun. " Bisik Melia menyenggol pelan lengan Nazwa.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang