Malam harinya Nazwa memberanikan diri masuk dalam kamar Gus Raka. Karena mana mungkin jika ia akan tidur bersama kedua orang tua nya di kamar tamu."Assalamu'alaikum Gus... Gus Raka. " Ucap Nazwa sambil mengetuk pintu kamar Gus Raka.
Gus Raka yang sejak tadi tengah membaca buku di sofa sontak berdiri. Dan berjalan membuka pintu.
"Waalaikumsalam.. Kenapa tidak langsung masuk saja? " Tanya Gus Raka.
"Kan ini bukan kamar Nazwa, jadi ngga sopan aja Gus kalo langsung masuk. " Jawab Nazwa cengengesan.
"Mulai sekarang kamar saya juga kamar kamu, jadi untuk ke depan nya tidak usah mengetuk pintu lagi. " Ucap Gus Raka membuka pintu sedikit lebar, kemudian berjalan meninggalkan Nazwa.
Nazwa dengan ragu masuk lalu kembali menutup pintu kamar. Walau terkadang Nazwa sering menggoda Gus Raka tapi tak bisa di pungkiri kalau sekarang ia merasa sedikit gugup.
"Kunci pintu nya! apa kamu mau orang lain masuk ke kamar saya? " Ucap Gus Raka tanpa menatap Nazwa, membuat gadis itu langsung menghentikan langkah.
"Iyaa Gus. " Nazwa pun menuruti perintah Gus Raka. Ini kali pertama Nazwa berada satu ruangan dengan seorang laki-laki apalagi malam hari. Sementara Gus Raka terlihat santai sembari membaca buku.
Hening. Sama sekali tidak ada obrolan dari mereka berdua. Nazwa yang notabe nya tidak bisa diam mulai merasa risih, apakah Gus Raka setiap hari hanya seperti ini? Fikir Nazwa.
Muncul sebuah ide di fikiran Nazwa, ia jadi teringat perkataan Gus Raka tentang senyuman yang hanya ia berikan pada istri nya tempo hari, dan sekarang Nazwa sudah menjadi istri Gus Raka, jadi tidak salah jika Nazwa meminta sekarang.
"Gus! " Panggil Nazwa kini duduk disebelah Gus Raka.
"Ada apa? " Jawab Gus Raka tanpa mengalihkan pandangan dari buku yang ia pegang.
"Kemarin Gus Raka bilang kan kalo Gus Raka bakal senyum di depan istri Gus. "
"Lalu? "
"Sekarang kan Nazwa udah jadi istri Gus Raka. Jadi boleh lah Nazwa lihat Gus Raka tersenyum hehhehe. " Pinta Nazwa antusias.
Terlihat Gus Raka menghentikan bacaan nya kemudian menatap Nazwa dengan alis menyatu.
"Hadiah apa yang ingin kamu berikan kepada saya jika saya tersenyum? " Tanya Gus Raka.
Nazwa mendengus kesal, kemaren Gus Raka beralasan karena ia masih belum menjadi istri nya tapi sekarang ketika Nazwa sudah sah menjadi istri Gus Raka, Gus Raka masih beralasan juga.
"Gus.. Jangan nyebelin deh. " Kesal Nazwa sambil mengerucutkan bibir.
"Nyebelin dari mananya? Kan saya bertanya, jika tidak mau yasudah. "
"Yaudah Gus minta apa? Nanti Nazwa kasih kalo sanggup. " Ucap Nazwa sedikit kesal.
"Satu senyuman untuk satu ciuman. " Bisik Gus Raka menunjuk pipi nya dengan jari telunjuk.
"Iiihh.. Gus Raka ko mesum sih?! " Teriak Nazwa menatap ngeri ke arah Gus Raka. Rasanya tak percaya saja jika laki-laki yang duduk di sebelah nya sekarang adalah Gus Raka yang biasa terkenal dingin dan cuek ke semua orang.
![](https://img.wattpad.com/cover/160243166-288-k793056.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Fiksi Remaja16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...