Mengingat kejadian tadi Nazwa masih saja tersenyum sendiri. Bahkan ketika sampai di tempat bubur langganan nya, Nazwa tetap saja tersenyum."Hey Nazwa. " Panggil Gus Raka menepuk bahu istri nya. Sontak saja Nazwa kembali tersadar.
"Iyaa Gus? "
"Kamu kenapa? "
"Ngga papa Gus.. Nazwa cuma kefikiran aja, ternyata Gus Raka udah suka sama Nazwa dari sebelum kita nikah. " Jelas Nazwa begitu percaya diri.
"Ekhemm.. Sudah buruan pesan makan. Kamu ingin makan apa? " Ucap Gus Raka mengalihkan pembicaraan mereka.
"Keponakan Nazwa aja tau kalo disini cuma ada bubur ayam. Masak bubur ayam nyediain bakso.. Udah Gus, jangan ngalihin pembicaraan. " Goda Nazwa terkekeh. Baru kali ini Nazwa lihat Gus Raka seakan salah tingkah begini.
"Yasudah sebentar saya pesan kan. " Ucap Gus Raka segera bangkit lalu menuju penjual bubur. Nazwa cekikikan sendiri melihat tingkah Gus Raka. Sudah cukup Nazwa menggoda nya, jika tidak Gus Raka pasti akan semakin malu.
Dua mangkuk bubur ayam sudah dihidangkan di depan mereka. Nazwa meneguk saliva nya susah payah, bersiap akan menyantap hidangan tersebut.
"Baca do'a dulu. " Pesan Gus Raka seakan mengerti dengan tatapan Nazwa yang seperti orang kelaparan.
Nazwa mengangguk kemudian segera membaca do'a. Begitu selesai baca do'a mereka pun makan bubur mereka masing-masing.
"Guss.. Gus Raka tim bubur diaduk? " Tanya Nazwa ketika melihat Gus Raka mencampur semua bubur menjadi satu.
"Kenapa? Lagi pula sama-sama masuk dalam satu tempat yang sama. " Jawab Gus Raka.
"Berani kita beda server.. Nazwa tim yang ga diaduk. " Seru Nazwa kemudian memakan bubur nya.
"Yasudah buruan makan nya! "
****
Mereka kembali ke rumah sekitar pukul delapan pagi, suasana rumah juga sudah sepi. Abi nya pasti sudah berangkat ke kantor, sementara Umi Tasya pasti sudah belanja ke pasar. Nazwa sangat paham kebiasaan Umi nya ketika belanja."Sepi sekali. " Ucap Gus Raka begitu membuka pintu rumah.
"Semua orang udah pergi, Gus. Abi udah kerja, kalo Umi pasti lagi belanja ke pasar. Paling sekitar 1-2 jam baru balik. " Jelas Nazwa.
Gus Raka terlihat mengangguk mengerti kemudian berjalan menuju kamar Nazwa.
"Nazwa saya ingin mandi. " Ucap Gus Raka.
"Mandi.. Ya tinggal mandi, Gus. Kenapa mesti laporan. " Seru Nazwa berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.
"Kan baju saya masih belum kamu bereskan. "
"Ouh iyaa Nazwa lupa.. Bentar. " Teriak Nazwa menepuk jidat pelan. Dengan cepat Nazwa menyambar air minum, lalu menegak nya sampai habis. Setelah itu langsung melesat menuju kamar menyusul Gus Raka.
"Bentar Gus.. " Ucap Nazwa membongkar koper milik nya. Sementara menunggu Nazwa mencari pakaian untuk nya, Gus Raka beralih membuka baju.
"Ini Gus baju ganti nya.. ASTAGFIRULLAH! " Teriak Nazwa begitu terkejut karena mendapati Gus Raka sudah bertelanjang dada. Dengan cepat Nazwa menutup kedua matanya dengan menggunakan tangan.
"Hey.. Kenapa? " Tanya Gus Raka panik langsung menghampiri Nazwa.
"Gus jauh jauh Gus!! Nazwa ngga kuat! " Pekik Nazwa masih dengan mata tertutup.
"Ngga kuat kenapa? " Tanya Gus Raka malah semakin dibuat bingung oleh tingkah Nazwa.
"Mata Nazwa nanti terkontaminasi.. Udah.. Gus Raka buruan masuk kamar mandi sana! Nanti iman Nazwa runtuh, terus malah grepe-grepe Gus Raka loh. " Ucap Nazwa dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]
Подростковая литература16+ ⚠AWAS BAPER!!!⚠ Author ga tanggung jawab "Gus Rakaa!" panggil Nazwa kembali disertai sedikit godaan. "Iyaa?" jawab Raka dengan wajah datar. "Nazwa boleh nanya?" "Silahkan!" "Boleh ngga Nazwa jadi istri nya Gus?" tanya Nazwa. Seketika kedua alis...