Jangan Dekati Putri Saya!

2.3K 100 0
                                    

"Nazwa! " Teriak Fitria panik.

Nazwa yang semula tengah membereskan lemari sontak saja terhenti lalu menatap Fitria dengan tatapan bingung.

"Kenapa Fit? Panik banget kaya dikejar hantu aja. " Cibir Nazwa terkekeh pelan.

"Ini lebih daripada hantu.. Orang tua kamu ada disini, dan tadi aku liat Umi mu nampar Gus Raka. " Jawab Fitria dengan napas tersengal-sengal. Mendengar itu seketika Nazwa membulat kan mata.

"Apa?! Ko bisa? " Seru Nazwa mulai bangkit dari tempat duduk nya.

"Aku ngga sengaja liat di Ndalem, terus langsung kesini. "

"Yaudah makasih yaa, Fit. Kalo gitu aku pamit, Assalamu'alaikum. " Pamit Nazwa buru-buru pergi menuju Ndalem.

Saat ini yang ada di fikiran Nazwa kenapa bisa kedua orang tuanya mengetahui masalah ini, siapa yang memberitahu mereka? Seingatnya baik Zahra maupun keluarga Gus Raka belum ada yang memberitahu kadua orang tua nya. Baiklah itu semua pertanyaan itu akan Nazwa tanyakan nanti saat mereka bertemu di Ndalem.

****
Plak..

Suara itu terdengar menggema keras memenuhi ruangan Ndalem. Kabar tentang Ning Amara dengan Gus Raka sudah terdengar sampai ke telinga Umi Tasya dan juga Abi Faza. Tanpa menunggu lama mereka langsung datang ke Pesantren guna menanyakan kebenaran kabar tersebut.

Umi Tasya benar-benar marah, beliau merasa sangat kecewa dengan Gus Raka. Putri yang selama ini ia sayangi malah disakiti oleh laki-laki di hadapan nya sekarang. Sedangkan kedua orang tua Gus Raka tidak ada melakukan hal apapun, sebab mereka tau kalau putra mereka memang bersalah disini.

"Berani sekali kamu mengkhianati putri saya, Raka! Selama ini saya percayakan Nazwa padamu, tapi kenapa kamu berbuat serong di belakang istrimu sendiri.. KENAPA!! " Seru Umi Tasya mulai tersulut emosi.

Tak ada perlawanan dari Gus Raka, laki-laki itu hanya menunduk tanpa berani berkata satu katapun. Ingin membela diri juga tak ada gunanya, Gus Raka seakan pasrah dengan perlakuan sang mertua.

"Seharusnya waktu itu saya tidak menikahkan kamu dengan putri saya.. Saya salah karena membuat Nazwa menikah diusia muda seperti ini. " Sungutl Umi Tasya menatap tajam ke arah Gus Raka.

"Umii tenanglah ada Kyai Syafiq dan Nyai Fatimah disini, apalagi kita sekarang berada di Pesantren. " Ucap Abi Faza berusaha menenangkan istrinya. Beliau tidak enak jika membuat keributan apalagi ini Pesantren dan banyak santri berlalu lalang melihat keributan mereka.

"Umi ngga bisa tenang Abi.. Ini tentang perasaan ibu yang terluka melihat anak semata wayang nya disakiti sampai seperti ini. " Tegas Umi Tasya.

"Memang dasar laki-laki tidak tau diri!! " Teriak Umi Tasya.

Lagi, Umi Tasya hendak menampar Gus Raka namun hal itu tertahan saat Nazwa berdiri tepat di depan Gus Raka dan melindungi laki-laki itu.

"Umii.. Apa yang Umi lakukan? " Lirih Nazwa menggenggam tangan Umi Tasya, wanita itu menatap manik mata Umi nya dengan tatapan teduh.

"Umi hanya ingin membalaskan rasa sakit kamu, nak.. Mending kamu sekarang minggir. " Titah Umi Tasya pelan.

"Ngga Umi.. Nazwa ngga mau Umi pukul Mas Raka. " Cegah Nazwa.

Tatapan Gus Raka langsung tertuju pada punggung Nazwa, hatinya menghangat. Setidaknya Nazwa masih memiliki kepedulian kepada Gus Raka.

"Tapi Nazwa- "

Gadis itu melangkah maju lalu memegang kedua tangan Umi Tasya dengan lembut seraya tersenyum tipis.

"Ini masalah rumah tangga Nazwa, Umi.. Biarkan Nazwa yang mengambil keputusan ini semua, Umi percaya kan sama Nazwa? " Tutur Nazwa berhati-hati takut jika perkataan nya akan menyinggung hati Umi Tasya.

Cinta Untuk Nazwa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang