Tok tok tok
Ketukan pintu yang terdengar samar itu berhasil membuat Noah terbangun. Seluruh indranya yang memang selalu sensitif, membuatnya menjadi sempurna sebagai seorang pembantai.
Melirik sekilas ke arah jendela, ia yakin saat ini masih dini hari. Namun sumber suara yang berasal dari pintu, membuatnya harus segera bangkit dari atas tempat tidurnya.
Dengan sangat lembut dan terpaksa, ia harus melepaskan pelukannya dari wanitanya, lalu berjalan menuju pintu. Sudah ada Alexandres disana, berdiri sambil menatapnya dengan tatapan khawatir. Tampaknya dia sangat terburu-buru sekarang.
"Yang Mulia-"
"Kita bicara di luar!" Potong Noah cepat. Ia tidak ingin Eve terbangun karna anak buahnya.
Dan ketika mereka sudah sampai di luar, Noah menghidupkan cerutunya, lalu menghirup tembakau itu dengan isapan panjang.
"Ada apa?" Setelah itu, barulah ia bertanya pada ksatrianya itu.
"Yang Mulia, sebaiknya anda harus kembali ke kaisaran. Informan kita menyebutkan bahwa saat ini, Putra Mahkota sedang merencanakan sesuatu yang berbahaya" jawab Alexanders sambil menyerahkan sebuah dokumen dari informan mereka.
"Rencana itu masih berjalan dua puluh lima persen. Namun jika kita tidak bergerak sekarang, saya yakin kita akan terlambat. Tak ada yang tahu bagaimana kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi nanti" jelas Alexanders lagi.
Sekali lagi, Noah menghisap panjang cerutunya. Gumpalan asap di langit yang pekat, membuat suasana di sekitar mereka semakin tegang.
Pria itu membaca dengan singkat isi laporan yang ia terima. Sebuah informasi tentang melenyapkan kekaisaran Utopia.
"Dia ingin bunuh diri rame-rame ternyata, huhh..." gumam Noah sambil mendengus meremehkan. Bibirnya membentuk seringaian, yang selalu terpasang jika sedang ingin merencanakan sesuatu.
Jujur saja, Alexanders sangat merinding sekarang. Suasana yang tegang serta aura ingin membantai seseorang dari masternya lah yang menjadi penyebab utamanya.
"Yang Mulia, kita tidak bisa menyepelekan hal ini. Dia akan membangunkan monster-monster legendaris. Bahkan sepuluh ksatria akan sangat kesulitan hanya untuk membunuh satu monster" ujar Alexanders khawatir. Karna kali ini, ia tidak percaya diri dengan apa yang mereka punya.
Masternya memang sangat kuat dan mungkin satu-satunya orang yang terkuat yang ia kenal. Namun itu saat kutukan itu masih menggerogoti masternya. Karna kutukan yang haus darah itu secara tidak langsung membangkitkan sifat buas dari masternya.
Namun sekarang berbeda. Karena kutukan itu telah menghilang, mungkin sifat buas pada masternya juga ikut menghilang. Karena sudah tidak ada lagi kutukan yang membuat masternya haus akan darah. Apa lagi, ia tidak memiliki kesempatan melihat seperti apa kekuatan masternya sekarang. Karena perang yang mereka lakukan akhir-akhir ini, tidak membuat masternya maju di garis depan seperti biasanya.
"Yah, kita memang harus buru-buru!" Ujar masternya sambil meremas dokumen laporan yang ada di tangannya.
Sejujurnya, Noah sangat ingin membunuh Putra Mahkota sekarang, apa lagi setelah ia mengetahui bahwa orang yang mencoba membunuh Eve adalah orang itu. Namun, jika ia pergi sekarang, maka tidak akan ada yang melindungi Eve-nya disini. Sebaliknya, jika ia tidak pergi sekarang, mungkin monster-monster itu akan menghalanginya bertemu anaknya nanti.
Masih ada waktu dua bulan lagi untuk ia bertemu dengan anaknya dan karena itulah, ia harus berangkat sekarang, lalu menyelesaikan semuanya. Ia harus memastikan bahwa Eve tidak akan kesulitan tinggal di tempat ini, tempat asing yang sangat jauh dari tempat tinggalnya.
Karena jujur saja, sejak ia mencoba memikirkan semua perkataan Eve tentang dunia ini, satu hal yang bisa ia tebak dan ambil kesimpulannya, yaitu Eve berasal dari dimensi yang lain. Jika Eve saja bisa datang ke dimensi ini, maka tidak ada pengecualian jika wanita itu juga bisa kembali ke dunianya yang seharusnya. Karena itulah, ia harus menyingkiran semua hambatan yang dapat mengganggu bergeraknya dimensi tempat mereka tinggal sekarang.
^^^
Keesokan paginya, ketika semua orang sudah berangkat ke ladang dan hanya menyisahkan ia dan Eve berdua saja di rumah. Gadis itu tampak sibuk dengan kegiatan yang ia lakukan di dapur.
Mendekat, barulah Noah bisa melihat apa yang sedang di lakukan oleh gadis itu.
Mengambil alih pisau buah yang di pegang Eve, Noah melanjutkan tugas gadis itu, yaitu memotong buah.
Tidak ada diantara mereka yang mencoba membuka suara, sehingga hanya ada keheningan di sekitar mereka. Keheningan yang terasa menyesakkan, seperti akan ada hal besar yang akan terjadi tak lama lagi.
"Silahkan, ini buahnya!"
Eve tampak terkejut, karena Noah mengupas dan memotong buah itu dalam waktu singkat. Memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi kemampuan memegang benda tajam Noah.
Dengan kikuk, Eve mengambil potongan buah itu, lalu memakannya dalam diam. Namun tiba-tiba saja Noah menusuk meja yang ada di depan mereka dengan pisau buah. Tusukan yang berhasil mengenai pergelangan tangan pria itu. Ada apa sebenarnya? Mengapa Noah melukai dirinya sendiri? Sungguh, Eve merasa frustasi karena tidak bisa memahami pria itu.
"Inilah yang terjadi jika kamu memegang pisau. Jadi, pastikan jangan memegangnya lagi" peringat Noah seakan itu sebuah perintah yang tidak boleh dilanggar. Padahalkan Noah memang sengaja melukai tangannya, jadi bagaimana bisa itu menjadi contoh?
"Sore nanti, aku dan Alex akan berangkat ke Kaisaran Utopia. Ada beberapa hal yang harus kami selesaikan dan aku akan memastikan untuk kembali kesini sebelum bayi kita lahir" ucap pria itu. Entah bagaimana sekarang Noah dengan seenaknya mengklaim bayi yang ada di dalam kandungannya sebagai anaknya. Padahal tidak pernah ada pembahasan tentang hal ini diantara mereka. Namun sekarang, Eve memilih diam, karena tampaknya Noah masih ingin mengatakan sesuatu.
"Aku sudah meminta beberapa orangku untuk datang ke desa ini. Karena mereka berangkat dari wilayah perang, aku yakin mereka akan sampai paling lama dini hari nanti. Akan ada beberapa ksatria pengawal dan beberapa dayang serta dokter yang akan menemanimu disini. Jadi, tolong bersabarlah, aku pasti akan kembali. Seperti yang kamu tahu, saat ini, rumah tempatku untuk kembali adalah dirimu. Jadi, sejauh apapun kamu berada, aku pasti akan kembali padamu" ujarnya dengan bersungguh-sungguh.
"Lalu, mungkin setelah masalah ini selesai, kamu akan menjadi seorang wanita yang paling dihormati se kekaisaran Utopia" ucap Noah yang berhasil mengejutkan Eve.
Apa maksudnya wanita yang paling dihormati? Bagaimana dia bisa menjadi seseorang seperti itu, jika Putra Mahkota akan menikah nanti...?
Eve menutup mulutnya, merasa tidak percaya dengan isi kepalanya.
Noah yang melihat ekspresi itu tampak puas. Ia berjalan mendekati gadis itu, lalu mengangkat dagu Eve dengan jari telunjuknya, agar gadis itu mendongak ke arahnya.
"Benar! Aku akan membunuhnya, melenyapkan seluruh darah kekaiasaran dan merebut kekuasaan itu. Jadi, tunggu saja sayang! Aku akan menjadikan dunia ini sebagai dunia yang kau inginkan" ucapnya dengan penuh tekad. Setelah mengatakan hal itu, Noah mengecup bibir merah yang tampak gemetaran, setelah ia mengucapkan kalimat itu.
Noah senang, ternyata ia masih bisa mempengaruhi emosi gadis itu. Ia jadi tidak sabar untuk melakukan semua rencananya, lalu membawa Eve pulang. Ia harap, semuanya bisa berjalan dengan lancar.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Janda Selalu di Depan
RomanceEvelin, seorang aktris yang sangat berbakat dan sering kali di sebut sebagai gadis impian para lelaki. Karirnya sangat sempurna, dengan lingkungan yang hangat dan penuh cinta. Ia juga memiliki segalanya, harta, tahta dan bahkan teman-teman yang sali...