Part 42

63 9 0
                                    

Happy reading

****

Langit yang begitu biru, lambat laun berubah menjadi abu-abu. Sinar sang mentari tak terlihat lagi. Butiran-butiran air mulai terjatuh ke bumi.

Pria berjas menatap keluar jendela mobil yang berlaju dengan pelan. Ia melihat gedung, toko-toko yang terlintas, serta rintikan hujan yang menemani perjalanannya.

"Yoon, gak sebaiknya langsung pulang dulu? Kamu baru aja sembuh dan perlu banyak istirahat," ucap seorang wanita paruh baya yang berada di samping pria berjas tersebut.

Iya, Yoongi baru saja keluar dari rumah sakit setelah beberapa hari setelah operasi bahunya. Sebelum ia pulang ke dorm, ia memutuskan ingin mampir ke pemakaman hyungnya bersama orangtuanya.

Bagaimana kondisi ibunya? Nyonya Min sedang dalam masa pemulihan tetapi ia tetap bersama anak bungsunya, karena baginya Yoongi sedang membutuhkan dirinya dan menyampingkan rasa sakitnya.

"Gak apa-apa eomma, aku hanya mampir sebentar," pandangan Yoongi tidak berpaling dari suasana jalan yang cukup ramai.

Rintikan hujan yang tadinya tak begitu jelas terlihat, kini berubah begitu deras. Jendela mobil kini terbasahi olehnya.

Langit seperti mengetahui ada hati yang sedang berkabung sehingga langit seolah-olah ikut juga menumpahkan kesedihan itu.

Perjalanan beberapa kilo meter telah ditempuh, mobil Hyundai abu terhenti di sebuah tempat yang terlihat berbagai banyak gundukan dan tanda salib.

"Eomma sama Appa temani?," Tanya Nyonya Min terlihat sendu melihat putra bungsunya yang hanya diam selama perjalanan.

"Nggak perlu Eomma. aku ingin sendiri," lirih Yoongi seraya membuka pintu mobil.

Nyonya Min mengambil sebuah payung hitam yang ada di mobil. Payung yang ia pakai ketika pemakaman sang anak dan sebuah bunga mawar putih yang ia beli sebelum menuju pemakaman.

Ia menyodorkan pada Yoongi. "Ini payungnya dan bunganya. makam hyung berada tak jauh dari pintu masuk,"

Yoongi mengambil payung dan bunga mawar yang diberikan ibunya. Ia membuka payung ke arah luar mobil dan turun dengan pelan-pelan.

Yoongi berjalan memasuki pemakaman ditemani dengan hujan yang telah membasahi seluruh tempat itu.

Tak susah Yoongi menemukan pemakaman sang kakak, seperti yang dikatakan eomma nya. Tak jauh dari pintu masuk, tepatnya di sisi kanan. Pemakaman yang masih terlihat begitu baru.

Yoongi melangkahkan kakinya ke pemakaman itu. Setelah tepat pemakaman itu di hadapannya. Terlihat tanda salib yang menghiasi atas nisan dengan tulisan nama yang ia sangat kenali.

Lemas. Begitulah yang dirasakan Yoongi melihat nisan itu, payung yang ia pegang terjatuh dari pegangannya. Ia terduduk lemas di samping makam sang kakak.

"Hyung?," sapa Yoongi dengan air mata yang telah menyatu dengan air hujan yang membasahi dirinya.

"Aku datang hyung. Maaf baru sekarang, aku menemuimu. Aku membawakanmu mawar putih, yang ingin kau berikan untuk kekasihmu," ucap Yoongi meletakkan bunga mawar yang ia bawa.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang