X. Nice to meet you

1.2K 142 45
                                    

Haiiii....
Ga usah banyak pidato.. semoga enjoy
Happy reading guys

***************************************

Bercengkerama bersama,
4 manusia yang dilanda kelaparan.
Masih di apartemen studio milik Andra.
Duduk di atas karpet mengelilingi meja di ruang santai siang itu.
Menikmati makan siang yang simple.
Nasi dan fried chicken dari brand fast food ternama. Lengkap dengan minuman manis di gelas² large size.

" Bang Dhim, masih kurang? " tanya Tasya nyaris tak percaya saat 3 porsi nasi dan ayam goreng krispy, sudah dihabiskan lelaki itu, tapi ia masih mencari-cari apa yang masih bisa disantap.

Dhimas hanya memamerkan senyum ala bintang iklan pasta gigi sambil mengusap perutnya yang sudah membuncit.
Perjalanan jauh mendadak yang dilakoninya kemarin sepertinya menguras energi.

Syibilla hanya tersenyum melihat 2 orang lelaki yang sangat lahap menyantap sajian itu dalam sekejap. Ia bahkan baru saja menghabiskan separuh porsi.
Lihatlah, piring² yang licin bersisa tulang ayam yang tak mungkin mereka kunyah habis.
Melemparkan pandang ke arah Andra.
Sejak tadi ia merasa lelaki itu kerap memperhatikannya dalam diam dan canda yang ia bangun.
Dan benar saja, tatapan mereka pun bertemu untuk ke sekian kalinya.

" Billa dihabisin ya makannya. " kilah Andra yang salah tingkah karena ketahuan mencuri pandang ke gadis itu. Segera membuka pembicaraan menutupi gugupnya.

" Iya kak. " Syibilla masih meladeni dengan kalimat pendek dan senyuman sepanjang pertemuan mereka.
Sementara Andra yang selalu berusaha membuat gadis itu enjoy, demi menahan waktu kunjungan mereka agar tak lekas usai.

" Syibilla doang nih. " sindir Tasya sambil memasang wajah meledek pada Andra.

Andra berdecih perlahan.
" Lo sih ga usah disuruh. Tuh udah hampir ludes. "

" Billa juga biasanya lahap. Udah dek, ga usah malu ma mereka. Rugi. Kapan lagi ditraktir pake duit Euro. " Tasya terkekeh, melirik Syibilla yang lagi2 hanya tersenyum malu.

Andra lagi2 menatap Tasya sebal.
Kalau saja tak ada Syibilla, mungkin gadis itu sudah ia lempar dengan serbet makan yang ada di dekatnya.
Ia memilih untuk mencuri pandang ke Syibilla yang asyik dengan makanannya sampai habis.

Tak lama gadis itu meminta ijin untuk ke kamar mandi.
Andra dengan senang hati menunjukkan arah menuju ruangan itu, lalu kembali ke tempat dimana Tasya dan Dhimas duduk.
Mereka sibuk membereskan sampah yang sudah mereka hasilkan tadi.

" Gak sekalian lo anterin masuk dan kasih tutorial pake alat di kamar mandi lo, Dra? " gurau Tasya yang kontan mendapat lemparan bantal sofa dari Andra.
Bukannya marah, tapi Tasya dan Dhimas justru tertawa terbahak melihat wajah Andra yang sudah memerah.

" Lo keliatan banget sih bucinnya. Pelan² Dra.. dia masih adaptasi ma lo. Jangan gass poll dulu. " saran Tasya perlahan yang diangguki Dhimas.

" Ya lo sih. Ajak dia kemari ga pake aba2. Kaget kan gue nya. Ga ada persiapan gue harus apa. Gila lo! " umpat Andra dengan suara rendahnya.

" Nih gue yakin kalian berdua yang rencanain. Gitu cara main kalian. Pantes nih si Dhimsum ikut ngomporin gue buat balik. " lanjut Andra

" Tapi seneng kan lo? Seneng kan? Nyesel lo kalo ga mau balik kan. Gue ga bohong kan? " balas Tasya telak membuat Andra menyerah dan mengakui hatinya sangat berbunga hari ini.

" Cuma kenapa disini sih? " tanya Andra penasaran. Menuntut jawaban dari Tasya dan Dhimas yang saling pandang santai.

" Bang, lo apa gue yang jawab ? " tanya Tasya pada Dhimas.

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang