i. Dijodohkan

1K 100 31
                                    

Yuk gaasss kan ajaa...ngeeengg..

🎹🎹🎹🎹🎹🎹
' Teruntuk jiwa yang kupuja..
Berkenankah engkau kembali seperti semula ? '
🎹🎹🎹🎹🎹🎹

Dua bulan yang lalu

Sepekan sudah Melvin menikmati kembali udara ibukota setelah hampir 18 bulan menghirup oksigen di pulau yang dahulu menjadi paru² dunia.

Mulai merindukan lezatnya ikan bakar khas pulau Borneo yang tak tertandingi, harum dan lezatnya rempah dari olahan Soto dan ketupat Kandangan. Juga Itik Alabiu bakar yang khas.
Lidahnya sedikit banyak sudah teracuni oleh kekayaan kuliner disana.

Duduk santai di kafetaria kampus.
Surat validasi tentang proyeknya lalu dari dosen pembimbingnya sudah di tangan.
Penjadwalan sidang tugas akhir pun segera ia terima hasilnya beberapa hari mendatang.

Entah mengapa, usai mengerjakan impian dan proyeknya setahun di kalimantan, membuatnya lebih banyak mengurai senyum.
Sedikit tenang dengan segala rencana yang telah tersusun rapi di kepala.

Sebuah bayangan gelap terlihat di sudut mata. Membuatnya menoleh ke arah itu lalu mendapati seorang yang memperhatikannya lekat. Sosok itu kemudian tersenyum lega.

" Ah benar kamu. Ga salah lihat. " ucapnya saat mendapati wajah Melvin yang sedikit terkejut.

" Bang Garda? " seru Melvin dengan wajah surprise.

" Ah rupanya kamu masih inget juga. Apa kabar Vin ? " lelaki itu merangkul pundak Melvin yang menyambutnya dengan pelukan khas sahabat lama.

" Baik Bang. Ah lama kali kita ga ketemu ya Bang? " sambut Melvin antusias

" Iya udah 2 tahun lebih mungkin ya. Masih keliling kampus aja nih. Belum pengen jadi alumni ? " tawa Garda meledak setelahnya pun dengan Melvin.

" On the way Bang. Doain aja lancar. " Melvin mengangkat surat validasi hasil rekomendasi untuk sidang.

" Good lah kalau gitu. Sukses terus. " Garda mengacungkan jempol lalu menepuk pundak Melvin memberikan semangat.

" Aamiin.. makasih bang. " Melvin mengangguk santun.

" Oh ya, kamu masih sering jamming di panggung ? " tanya Garda setelah menikmati secangkir kopi susu hangat yang baru saja disajikan.

Melvin menggeleng.
" Udah lama nggak Bang. Kemarin lagi sibuk ngurusin project buat Tugas Akhir. " jelas Melvin lalu menyandarkan punggungnya ke kursi.

" Tapi gak lupa main musik kan ? " tanya Garda membuat tawa Melvin terurai

" Gimana bisa lupa sih Bang. Kuliahku kan ambil jurusan musik. " kali ini gantian Garda yang terkekeh sambil mebepuk dahinya.

" Iya sih. Lupa. Ingetnya kita sama. Anak Manajemen. " mereka pun tertawa bersama sambil menikmati makanan dan minuman yang dipesan.

Bertukar cerita karena lama tak saling bersua, menggulirkan kisah² yang banyak digali dari mereka berdua.
Sejatinya mereka adalah teman bermain band saat di awal Melvin masuk kuliah di kampus ini. Sekumpulan mahasiswa yang mempunyai passion yang sama di bidang musik walau berbeda latar pendidikan.
Beberapa kali manggung di acara musik yang diselenggarakan oleh kampus. Hanya saja Garda yang 3 tahun diatas Melvin sudah harus mengakhiri pendidikannya. Kemudian sudah jarang untuk bergabung bersama band mereka lagi.

" Keren juga projectmu. Bisa diterapin juga disini mestinya. " Garda merespons cerita panjang Melvin tentang project nya di Kalimantan. Ia sangat antusias mendengarkan serta menanggapi.

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang