Baaaa....
Hehehehe.. ketemu lagi ma pasukanku disini.
Yuk gass aja.. happy reading all..
********************************Syibilla spontan menjauh dari Andra, menoleh ke suara yang menyebut namanya.
Seorang yang mendekat dari arah belakang mereka duduk.
Gadis itu buru2 berdiri dari bangku, menghadap sang pemanggil.
Masih dengan detakan tak wajar juga desiran aneh yang menyergapnya beberapa menit yang lalu.
Membuang nafas beberapa kali untuk menetralisir, tak lupa senyum yang selalu tersungging." Kamu disini ternyata. Dicariin kemana² dari tadi. " suara laki² itu semakin jelas mendekat.
" Ah iya Om, tadi disana bangkunya udah penuh semua. " alibi Syibilla, " Kenapa emang Om ? " tanya Syibilla kembali, mencoba menutupi rasa gugupnya.
Ia berharap lelaki itu tak melihat apa yang terjadi antara dia dan Andra tadi.
Tapi sebetulnya memang tak terjadi apa² bukan? Dalih dalam hatinya." Dicari Tasya ..mau diajak foto. " jawab lelaki yang dipanggil om oleh Syibilla itu. Lelaki itu melihat Andra yang sedang duduk memunggunginya menghadap pantai.
" Itu pacar kamu Bil ,,? " tanya lelaki itu dengan dagu mengarah ke Andra. Sebuah pertanyaan yang membuat Syibilla terbelalak dan Andra yang mendengar sempat menegang pasrah..
" Eh .. oh.. ng.. nggak Om, bukaan.. itu dia.. ngg.. kakak tingkat aku.. ya kakak tingkat aku. " Syibilla tergagap, ia sendiri bingung mendeskripsikan Andra sebagai apa.
Mendengar dirinya sedang dibicarakan, Andra memutuskan untuk menghadap ke arah mereka. Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. Termasuk satu hal yang sangat ia takutkan.
Dan ketika ia menoleh lalu menatap lelaki itu, dahinya mengerut sejenak sebelum berusaha berwajah ramah di depan mereka." Malam Om. " sapanya sopan, masih memperhatikan dengan seksama lawan bicaranya.
" Eh.. kenalin Om, ini kak.. " tutur Syibilla yang kemudian terpotong.
" Malam Om, saya Nando.. kakak tingkat Syibilla, juga teman Tasya. " Andra memotong kata² Syibilla dan mengulurkan tangannya pada lelaki tadi. Syibilla melemparkan tatapan penuh tanya ke Andra, namun lelaki itu tampak tidak terpengaruh. Ia masih memasang wajah penuh keramahan, seolah tak terjadi apa² yang aneh.
" Oh.. kenal juga sama Tasya. Saya Irwan, paman Syibilla. " lelaki yang bernama Om Irwan itu menyambut jabat tangan Andra sambil tersenyum.
" Senang bertemu dengan Om. " sambut Andra kembali dengan ramah.
Andra menghela nafasnya lega." Iya sama². Ayo ikut.. kita foto² sekalian. " ajak Om Irwan pada Andra. Terlihat lelaki ini sangat humble dengan semua undangan yang juga tadi menyapanya.
" Terimakasih om, saya disini saja. Nanti nyusul. " tolak Andra dengan halus.
" Ya udah Bil, cepat kesana ya, ditunggu sama Tasya. Om duluan, mau cari Raffi sama Rania. " pamit Om Irwan sembari melangkah meninggalkan Andra dan Syibilla.
Syibilla menatap Andra yang menghela nafas lega.
" Nando ? " tanya Syibilla to the point, bersidekap menghadap Andra." Namaku emang Nando kan. " Andra tersenyum, " lupa? "
" Paundra Fernando? Nando? Jadi aku panggilnya Kak Andra atau kak Nando? "
" Kamu maunya manggil aku apa? " Andra berdiri bersidekap meniru gaya Syibilla, masih tersenyum dikulum.
" kebiasaan! Orang nanya, dianya bales nanya! " sungut Syibilla sebal, tapi menerbitkan kekehan Andra.
" Eh tadi Om kamu? Kenapa mirip banget.. " Andra berhenti seperti ragu² untuk meneruskan kalimatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Those Eyes
Fanfiction" Diam adik kecil! Tangismu ga ada gunanya! " desis pemuda itu saat tangan kanannya mencengkeram erat pipi mulus seorang gadis yang sudah meleleh ketakutan persis di hadapannya. " Semua gara² kamu! " lanjut pemuda itu memberikan senyuman smirk yang...