E. Are You Happy, Sya?

1.1K 93 10
                                    

Akhir semester.
Ujian, Tes, Exam, Penilaian.. entah apa lah itu istilahnya, selalu menjadi saat² yang hectic buat pelajar.
Tak terkecuali Syibilla dan kawan².
Ujian ini menentukan nantinya untuk mereka yang akan naik ke kelas 12.

2 pekan berlalu setelah itu, ditambah class meeting, pekan kreasi siswa, akhirnya waktu kenaikan kelas pun tiba.

Syibilla, Anggis, dan Syarla bersorak karena mereka diputuskan naik ke kelas 12, dan tetap bersama di kelas yang sama. Merancang apa yang akan mereka lakukan setahun ke depan sebelum berpisah menjalani jenjang di bidang peminatan masing².
Masa² SMA adalah saat² yang tak akan terlupa.. bukankah begitu?

Liburan pun tiba.
Selama 3 pekan ke depan, Syibilla menjalani liburan. Pekan pertama ia habiskan mengunjungi keluarganya. Ia teramat rindu pada orangtua dan adik²nya. Nyaris tak ada waktu yang terlewat bersama mereka. Syibilla benar² memanfaatkan waktu bersama mereka sebelum kembali lagi ke rumah Tasya pekan depannya.

Sementara Tasya kembali merasa sunyi di rumahnya. Ia lebih sering berada di kampus. Kebetulan juga masa² akhir semester penuh dengan tugas yang menuntut hasil project 3D maupun makalah.

Berada di kampus, membuatnya terhibur karena teman² yang saling membantu menyelesaikan tugas. Berbagi ide dan tenaga, mengerjakan tugas kelompok dan perorangan. Tak ada kompetitor disini. Yang ada bagaimana mereka saling belajar dari project teman² yang lain.

" lo udah berapa hari ga mandi Nov? " Tasya mendekat lalu mengendus badan Novia

" Eh mulut lo emang ye, ngejeplak aja. Gue mandi tiap hari ya. Lo aja kali. " sengit Novia sembari asyik menempelkan sticker tekstur di miniatur perabot yang ia buat.

" ga percaya gue. Lecek banget, ga glowing. " ejek Tasya lalu terkekeh. Ia pun melakukan hal yang sama seperti Novia, hanya saja untuk tugasnya sendiri. Menempel bulu² angsa di Dream Catcher buatannya.

" gue ga sempat touch up aja Sya, ga mikir lagi. Tugas bejibun dekat deadline begini. " sungut Novia disambut kekehan Tasya.

Sejenak mereka melakoni kegiatan itu hingga dhuhur tiba. Tasya dan Novia memutuskan untuk ishoma di sekitar kampus. Sebuah kantin di sebelah masjid menjadi tujuan mereka sekarang.
Nasi soto ayam yang baru saja Tasya pesan menguar harum di sebelah nasi kare ayam pesanan Novia. Dan tak lama pun mangkok soto itu tandas.

" lo laper apa doyan sih sist? Gue baru liat anak orang kaya kelaperan begini bentuknya. " Novia menggelengkan kepalanya heran. Biasanya Tasya yak pernah secepat ini menandaskan makanannya. Bahkan kadang menyisakan makanan yang tentu saja tak akan ditolak oleh Novia untuk dihabiskan.

" gue ga sempat sarapan tadi pagi. Ga ada Billa di rumah, gue jadi males makan. " jawab Tasya tersenyum mellow lalu menyeruput es jeruk madu pesanannya.

" emang sampai kapan sih Billa di rumahnya? Selama liburan? "

" Nggak sih gue harap.. palingan minggu depan juga balik. Kalo gak balik gue jemput dia ke rumahnya. Sekalian mau main ke rumah Om dan tante gue. "
" minggu depan pas banget kan kita libur. Ikut dong " ringis Novia.

" Iya kalo gue jadi kesana, kalo nggak ya lu liburan aja ndiri " Tasya mengangkat sudut bibirnya ke atas seraya meleletkan lidahnya. Novia menghadiahinya tabokan gemas.

" baydewey gue jarang liat lu bareng Andra lagi. " tanya Novia lanjut.

Sejenak hening, tak ada jawaban dsri Tasya. Novia pun menoleh ke arah Tasya yang ternyata menatap jauh ke depan. Sorot mata itu menerawang. Novia menyatukan keningnya sesaat. Ada yang sedang tak beres, batinnya.

Dahulu Andra dan Tasya nyaris tak pernah terlewat jalan berdua. Di saat² Tasya sesibuk ini pun dulu Andra selalu ada membantu tugas Tasya walaupun mereka berbeda Program Studi.

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang