q. Recovery Hati

637 92 23
                                    

..haaiii...
Buat yang lupa part sebelumnya.. boleh baca ulang kok..hehehe.. maap selalu moloor ya guys 🙏

Mari kita gaasss kan part ini..
Selamat menikmati

▶️▶️▶️▶️▶️▶️▶️

Lembayung sore menampilkan pesonanya kali ini.
Namun dalam sebuah ruangan yang penuh dengan kubikal, pesona itu tak cukup menghibur ketegangan yang biasa terjadi di penghujung hari.

Syibilla meletakkan pen yang digunakan untuk mengoreksi beberapa draft yang harus ia selesaikan, lalu menyambar ponselnya. Benda itu baru saja membunyikan sebuah nada pesan.

KAK TASYA
Dek jangan lupa dinner malam ini, harus dateng !

Syibilla menghembuskan nafasnya.
Ia masih ingat semua pesan dari Tante Diva juga Tasya tentang acara yang akan dihelat malam ini.
Namun deadline yang diberikan sang supervisor padanya tadi, ia menjadi pesimis semua akan selesai tepat waktu.

Me
Iya kak. Tapi aku gak janji bakal ontime ya. Biasaaa.. target belum kelar.

Usai membalas pesan Tasya , Syibilla kembali menekuri pekerjaannya di depan laptop dan pc.
Tak lama suara notif di ponsel mengganggu konsentrasinya lagi.

KAK TASYA
Ga mau tahu pokoknya harus dateng. Kalau kemaleman biar dijemput ma pak Seno.

Syibilla menghembuskan nafasnya sebal.
Kakaknya ini benar² minta dirukyah. Namun sejurus Syibilla tahu apa yang harus dilakukan agar Tasya tak lagi merusuh waktunya yang sangat berharga di tempat ini.

Me
Gak usah kak, but I promise I'll be there, okay ?


Syibilla meletakkan kembali ponselnya. Berharap Tasya tak kembali mengusiknya kali ini. Ia tak ingin Bang Aji melempar dokumen yang sudah ia susun rapi sebagai hasil peliputannya beberapa hari lalu terulang kembali.
Masih teringat kala lelaki itu dengan seenak hatinya berkata laporannya kurang riset, fokus permasalahannya kurang tajam, dan sejuta alasan keburukan lain. Hingga memaksanya untuk merevisi banyak hal yang tentu saja menyita waktu dan tenaga gadis itu.
Benar² membuat mental Syibilla sebagai karyawan magang di kantor media broadcaster ini seolah tiarap tak berupa.

Ya, sudah 6 bulan berlalu.
Kini Syibilla ada di studynya di semester 7. Saatnya melakoni magang sebagai pengaplikasian ilmu yang sudah diperoleh saat study.

Lewat satu purnama ia dinyatakan diterima di kantor yang cukup ternama ini. Berbeda tempat dengan Syarla yang mendapat rejeki di sebuah kantor perminyakan milik asing.
Disini Syibilla benar² dituntut harus cepat belajar dan beradaptasi dengan dunia kerja yang keras dan penuh tekanan.
Bagaimanapun ini adalah resiko dari pilihannya. Bidang yang sejak dulu ia idamkan.

Jangan ditanya bagaimana bentuk hatinya saat awal menjalani ini. Mungkin bila menjadi generasi strawberry kebanyakan, resign adalah jalan ninjanya.
Namun Syibilla tetap bertahan, banyak dikuatkan oleh teman² dan juga keluarganya.
Bagaimanapun kerasnya hidup yang harus dijalani semua akan berlalu dan menjadi pengalaman berarti untuknya.

Sungguh Syibilla beruntung dikelilingi oleh orang² yang sangat perhatian padanya.
Dari keluarga intinya yang jauh disana, kemudian keluarga Tasya, tak kalah pentingnya teman² seperjuangan.
Walau tetap ada sisi kosong di batinnya yang belum terisi sampai saat ini.
Sosok Andra dan segala supportnya.
Yang menghilang tak tahu kemana, hingga saat ini.

" Dimanapun kamu nanti magang, pasti akan ada tantangan dan perjuangan yang harus dihadapin, Yang. Jangan nyerah sama ujian. "

Sekelebat pesan Andra itu pun kembali ia ingat dan apa yang lelaki itu katakan tidaklah salah.
Sungguh sebenarnya ia sangat kehilangan sosok yang selalu menyemangatinya di berbagai situasi. Tapi semua juga bagian dari takdir yang harus ia hadapi, bukan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang