k. Melawan Dunia

1K 118 62
                                    

Naaahhh.. ketemu lagi kaan..
Yukkk mari kita gaass..
Part ini kudedikasikan buat para pencari Andra dan Syibilla 🤣🤣🤣 💖💖
Selamat menikmatii...

💝💝💝💝💝

' Apa yang kita jalani
Sulit mereka pahami
Asalkan kita berani mencinta sepenuh hati
Meski seakan aku dan kamu melawan dunia '

Melewatkan sekian purnama jauh dari tanah air tercinta. Senyum lebar nan sumringah terekam dari bibir pemuda itu. Langkahnya yang jenjang seakan ingin melewati segala halangan untuk mencapai tujuannya dengan segera. Tak peduli belasan jam yang ia lalui saat berada di kabin pesawat tadi. Melintas benua dan samudera.

Suara announcer dari pengeras suara menggema di sudut terminal bandara internasional yang baru ia jejak. Beberapa pesawat memang hampir bersamaan tiba di saat ia masih menuggu pengambilan bagasi.
Menengok ke arah penunjuk waktu di pergelangan kirinya, masih tengah hari di Indonesia bagian barat.

Menanti memang hal yang sangat menjemukan. Rasanya bila tak berjanji pada ibundanya yang menitip beberapa barang, juga untuk orang² tercintanya yang lain, ia akan segera melenggang dengan tas ransel di punggung. Tanpa harus bersusah payah menanti konveyor berjalan yang membawa koper mediumnya hadir.
Setelah pemeriksaan imigrasi yang membuat dirinya antri tadi, kali ini kesabarannya kembali diuji.

Menengok beberapa pesan di aplikasi hijau miliknya, juga status dari beberapa orang terdekat yang ia pilih. Termasuk seorang gadis yang sangat ia rindukan. Terlihat dalam statusnya, sang gadis sedang mempersiapkan diri untuk mengisi sebuah pagelaran seni di kampusnya.
Check sound bersama beberapa teman² nya termasuk Syarla dan juga Edo.

Senyumannya mengembang berbalut gemas yang juga terpendam. Ah sudah berapa purnama ia lewatkan. Menjalin kisah dalam bentangan jarak sungguh tidak mudah. Perbedaan zona waktu dan juga signal komunikasi yang terkadang menguras emosi. Namun semua berhasil Andra pun Syibilla  lewati meski ada gemas, tangis, kesal dan juga tentu saja rindu.

Area Konveyor belt kembali dipadati beberapa penumpang yang datang di belakangnya. Mereka sama2 menanti barang yang dititipkan via bagasi pesawat. 30 menit hampir berlalu, saat melihat sebuah koper berwarna silver bergerak perlahan. Andra pun segera meraih koper itu dan menuju area parkir.

Sebuah unit taxi sudah siap mengantarnya menuju tujuan. Semoga saja jejakan kakinya di tanah air kali ini mengguratkan kisah indah dalam hidupnya. Itu saja yang ia ingin.

*********

" Bil, nanti koreo nya ada yang dirubah ya. " info Edo pada Syibilla yang sedang duduk bersandar di kaki kursi tak jauh dari panggung.
Syibilla berdecak sebal. Ia memandang dengan tatapan protes ke arah Edo yang membawakan sebotol air mineral dan 1 dooz kue untuknya.

" Apalagi sih Do ! Dirubah lagi. Ga usah pake koreo aja gimana ? Kamu yang joged diatas panggung. " cerocos Syibilla dengan kekesalan yang sekiranya sudah menumpuk.
Entah sudah beberapa kali ketua pelaksana acara itu mengacak² penampilan duetnya bersama Syarla.

" Lo emang minta dirujak ye! Lama2 kita ga usah nampil aja gimana Bil ? " timpal Syarla kesal. Syibilla mengangguk antusias.

" Belum lagi urusan kostum yang kudu a b c d .. Edo minta dirukyah biar keluar demit panggungnya. Ngeselin sumpah ! " kali ini Syibilla menimpali membuat Edo memejamkan matanya lelah.

" Dikit doang ! Heeyy kalian ini protes melulu. Gue cuma minta rubah dikiiit.. seuprit. Protesnya kenapa udah kayak demo pilpres sih ah ! " balas Edo memprotes.

" Dikit doang dengkulmu ! " Syibilla menggumam, namun tetap jelas terdengar membuat Syarla menoleh ke arah sahabatnya dengan heran. Lalu tak lama terbahak.

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang