J. Broken Vow

950 118 14
                                    

Guys guys...
maapkan telat banget update, smg masih ada yg nunggu cerita ini.
Dunia nyata lagi hectic banget dr akhir bulan lalu.

Terus... Makasih banget atensinya buat cerita ini ya. Terharu lho aku sampe pengen dipeluk Andra sama digenggam Melvin...ehh lhooo..uppss..lupakan.

Aku ingatkan lagi ya guys.
Ini cerita fiksi.. cuma ak pinjem 'raga' Panaroma dkk buat jadi lakon disini.
Kalau ada mirip²nya sama real life mereka ya emang sengaja ehhheee.. namanya jg terinspirasi tapi ga semua yaa.. selebihnya bumbu aja sih biar sedep.

So hayuk lanjut sebelum writer block ku kambuh.
Jangan lupa vote dan komen beneran ditunggu.
Happy reading guys

***********************************

Hari berganti pekan.
Pekan berganti bulan.
Hampir 4 bulan berlalu setelah itu.

Syibilla meniup ujung atas jilbabnya.
Mata terpejam lalu menghela nafas lega usai bel berdentang 3x tanda kegiatan hari ini usai.
Soal quiz sosiologi hari ini benar² membuat otaknya terkuras. Pekan ini memang mereka disibukkan dengan deretan tugas dan quiz. Maklum saja kelas XII memang selalu begitu.

" Please aku butuh asupan ice matcha abis ini. " gumam Syibilla ke Anggis di sebelahnya. Gadis berwajah ala penyanyi KPop itu pun tersenyum lebar menanggapi keluhan sahabat sebangkunya.

Anggis dan Syibilla segera mengemas semua alat tulisnya ke dalam tas. Mengkode Syarla yang duduk di seberang deretan mereka untuk keluar kelas bersama.

Hari ini sudah masuk akhir pekan.
Saatnya bersuka ria, merencanakan untuk healing bersama teman atau keluarga.
Kata orang di status media sosialnya, Thanks God It's Friday.

" Kamu udah ijin sama Kak Tasya? " tanya Anggis ke Syibilla sebelum mereka masuk ke mobil Anggis.

" Udah Anggisku sayang. Kamu udah nanya 4x lho soal ini. Kayaknya aku ga dipercaya banget. " Syibilla menghembuskan nafasnya pelan, bergaya sok kecewa yang direspons kekehan Anggis.

" Kayak baru kenal Anggis aja Bil. Yuk ah cuss. " sahut Syarla dengan wajah mencemooh ke arah Anggis.

Mereka bertiga terkekeh riang.

Sepanjang perjalanan dipenuhi celoteh ramai 3 gadis bersahabat ini. Ada saja celetukan yang membuat obrolan mereka terus mengalir.

Dan disinilah mereka kini, setelah mengganti baju seragam atasan menjadi tshirt santai di sebuah mall.

" DDR an yuk! " ajak Anggis semangat, saat sebuah tenant yang menyediakan aneka permainan tak jauh dari mereka.

" Siapa takut.. " tantang Syarla

" Kuy lah. Gaskan " timpal Syibilla, tak kalah semangat.

Ketiga gadis itu asyik memilih lagu dan tema dance di sebuah alat permainan yang membutuhkan kecekatan, konsentrasi juga kelihaian bergerak mengikuti irama.

" siapa dulu lawan aku? " tantang Anggis pongah.

" kamu duluan Syar, nanti aku lawan yang menang dari kalian. " Syibilla menyodorkan Syarla siap menantang Anggis.

Dua gadis itu pun mulai bergerak lincah mengikuti instruksi.
Seru sekali, nyaris imbang.
Dan ternyata Anggis pemenangnya.
Selanjutnya akan melawan Syibilla.

" Go Billa, go Billa.. " Syarla menyemangati gadis berkerudung pasmina putih itu.

Permainan dimulai.
Anggis tak mau kalah dengan Syibilla yang memang terkenal pro di permainan ini.
Begitu pula Syarla dengan hebohnya berteriak menyemangati kedua temannya.

Those Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang