Take #43

128 17 4
                                    

Trigger warning: Depictions of sexual harassment, slur and self-hurting. 

Read at your own risk. 

+++

"Hurul!!!!! Long time no see!!! Oh I miss you so much, my dear!" kata wanita yang berambut warna burgundy dan berbikini hitam itu sambil memeluk Hui erat.

Hui memandang wanita ini dan sebaik dia mengecam siapa wanita ini, dia membatu. Jantungnya terus berlari laju dan badannya mula menggigil. Tekaknya kering dan suaranya seperti dikunci. Dia hanya mampu memandang wanita ini bersama memori hitam yang satu per satu kembali bermain di mindanya seperti baru semalam dia lalu semua itu.

"Hei, don't look at me like that. Malulah I." kata wanita ini sambil tangannya masih melingkari pinggang Hui. Dia senyum lebar dan sedikit mendongak memandang Hui yang lebih tinggi darinya ini.

"Wah, you makin tinggi lepas habis sekolah ya? Got so much handsome too. Also..." wanita itu melalukan jarinya perlahan di abs Hui.

"6 packs? Yummy." Katanya sambil mengenyit matanya ke arah Hui.

Makin kuat badan Hui menggigil. Peluh pula mula merecik di dahi. Ototnya tegang dan dia tidak mampu lari dari pelukan wanita ini. Kepalanya mula terasa ringan dan dadanya sempit. Dia sebenarnya lupa sama ada dia bernafas atau tidak saat ini.

Someone...

"Excuse me, miss." suara Maria menyedarkan Hui dan segera dia menarik nafas dalam. Ya, rupanya dia tidak bernafas dari tadi.

Maria menarik Hui ke belakang dan berdiri di antara Hui dan wanita ini.

"I don't know if you guys really know each other or you have mistaken this gentleman here as someone you know, but what you have done just now is inappropriate. Please get away from him." kata Maria tenang namun pegangan tangannya di lengan Hui berkata sebaliknya. Hui dapat rasa genggaman Maria yang makin kuat itu.

Wanita ini melihat Maria dari atas ke bawah dan kembali ke atas semula.

"You left me for her, Hurul? What a downgrade." Dia ketawa mengejek.

"Jom pergi, Maria. Jangan layan dia ni." kata Hui perlahan dan dia menggenggam tangan Maria erat sebagai isyarat untuk mereka segera pergi dari sini. Juga sebagai isyarat untuk Maria tidak menyerang wanita ini. Sebab dari reaksi Maria, bila-bila masa je dia boleh terkam wanita di depan mereka ini.

Maria memandang Hui kemudian kembali pada wanita ini. Sepertinya dia pernah melihat wanita ini sebelum ni.

Tapi kat mana ya? bisik hati kecil Maria.

"Hurul, don't be like that~ you don't remember all the good times we had together?" wanita ini kembali mendekati Hui.

"I can bring heaven to you again if you want." bisiknya dan mata Hui membulat.

Matanya hilang focus dan badannya kembali menggigil. Wanita itu senyum sinis melihat reaksi Hui. Dia kemudian memandang Maria.

"I have a birthday party tonight by the pool. Do join us. Hurul, don't forget to bring me present tau. Macam dulu-dulu." sempat dia mengusap tangannya di belakang Hui beberapa kali sebelum dia berjalan kembali ke hotel.

Hui pula masih kaku disitu. Memori hitam yang dilupakan datang kembali.

"Hurul, come here!"

"Minum ni. I heard it's good for men."

"...u..."

"Untuk apa you asked? This can bring you to heaven."

"...Hu..."

Love, Maria AnneWhere stories live. Discover now