Aku mencoba mempelajari transformasi Laplace dan transformasi Fourier serta mencari tahu bagaimana implementasinya. Tentunya, Laplace dan Fourier untuk mendalami frekuensi listrik. Kemudian, aku butuh mempelajari energi yang cukup penting dalam pelistrikan. Kalau energi tidak terkontrol, tentu mengendalikan listrik akan menjadi sangat sulit. Setidaknya, teori-teori ini akan kupakai secara sungguhan.
Aku punya satu cerita menarik ketika aku sedang mau belajar sendirian di perpustakaan, tanpa Tarek. Aku mendatangi bagian buku-buku MIPA. Ada seorang mahasiswi mungil yang tidak bisa meraih sebuah buku Fisika di jajaran tertinggi. Mahasiswi tersebut akhirnya menyerah untuk mencoba mengambil buku Fisika yang diinginkannya. Si mahasiswi meninggalkan tempatnya berusaha tadi, berjalan di depanku di sepanjang rak. Aku melihat buku yang tadinya ingin diambil si mahasiswi. Aku memperhatikan sekitarku juga, memastikan apakah ada orang lain atau tangga yang terlihat. Tidak ada. Akhirnya, dengan telekinesis, aku menarik untuk mengambil buku Fisika yang dimaksud itu lalu aku jatuhkan bukunya. Buk!
Suara buku jatuh yang berdebam terdengar oleh mahasiswi tadi. Buku yang tadi ingin dia ambil sudah jatuh ke lantai. Si mahasiswi berbalik badan, melihat bukunya di atas lantai, lalu berjalan kembali ke tempat tadi untuk mengambil buku itu. Mahasiswi itu menoleh kanan-kiri, tetapi ia tidak menemukan siapa pun. Aku lega karena pencarian mahasiswi itu berhenti sesudah ia mendapatkan buku yang diinginkannya.
Entah mengapa, aku merasa senang sendiri melihatnya. Ini membuktikan kalau aku senang membuat orang lain senang dengan "kekuatan hantu"-ku. Ini membuktikan bahwa aku masih bermanfaat walau sudah jadi hantu.
***
"Mengendalikan listrik disebut juga electrokinesis," jelas Tarek yang berjalan di depanku. "Kau mengambil lalu membawa aliran listrik ke "tubuh"-mu, seperti men-charge dirimu. Dengan begitu, tubuhmu menjadi penuh daya dan muatan listrik dari aliran yang kaudapat. Langkah selanjutnya, kau bisa memindahkan alirannya, menembakkannya ke target tertentu sampai dayanya dan muatannya habis. Begitulah kau akan mengendalikan listrik."
"Bagaimana pengalamanmu saat mengendalikan listrik, Tarek? Sampai kamu bilang itu cukup sulit," tanyaku setelah Tarek selesai memberi penjelasan.
"Kita mengendalikan listrik, yaitu sesuatu yang mempunyai daya besar. Dulu, karena tidak terkendali, listrik yang kucoba kendalikan mengenai semak-semak tanaman di dekatku. Yang hangus agak banyak. Tentu aku mengalami kesulitan karena tidak bisa menutupinya. Jadi, aku tinggalkan begitu saja."
"Kasihan juga tanamannya."
"Ya, kasihan."
Tarek dan aku berjalan ke sebuah gardu listrik kampus yang jarang dilalui banyak orang. Saat ini memang sedang malam hari, jadi sekitar kami tampak sepi. Manusia hidup tidak terlihat oleh kami karena gelapnya malam.
Tarek membuka kotak gardu listrik. Di dalamnya adalah beberapa hal yang sudah kuduga akan ditemukan di dalam kotak gardu listrik. Ada beberapa jaringan kabel, saklar utama gardu, current transformer, dan NH fuse yang dapat kulihat. Ada juga alat puller untuk NH fuse tergantung di salah satu sisi kotak gardu.
"Jadi, Aksa, apakah kau sudah mempelajari sesuatu?" tanya Tarek setelah menyiapkan kotak gardu listrik.
"Mempelajari transformasi Laplace dan transformasi Fourier cukup membantu untuk memahami teorinya. Teori listrik. Kita bisa mengira-ngira banyaknya gelombang listrik yang mengalir ke arah kita. Jika banyak gelombangnya terlalu besar, itu yang membuatnya sulit dikendalikan. Itu diketahui lewat frekuensi."
"Jadi, gelombang listrik yang mengalir jangan terlalu banyak, ya?"
"Ya, makanya kita perlu mengambil aliran listrik dengan cara yang membuat gelombang listrik yang kita dapat tidak terlalu banyak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Menjadi Hantu
HorrorBagaimana jika suatu hari, kau menemukan dirimu sudah bukan manusia lagi? Bagaimana kalau ketika kau bangun, kau ternyata sudah mati? Bagaimana bila saat kau sudah mati, kau malah menjadi hantu? Maukah kau belajar bagaimana caranya menjadi hantu? * ...