Tahun 2009 ...
Pada tahun 2009, Laila masih merupakan seorang mahasiswi jurusan Farmasi di awal-awal tahun keduanya sebagai mahasiswa. Laila berjalan sendirian menuju indekosnya yang tidak terlalu jauh, tetapi juga tidak terlalu dekat, di luar kampus. Waktu itu, kendaraan online masih sangat jarang, tidak sebanyak saat ini, jadi kendaraan umum sudah sulit dicari pada malam hari. Laila tidak memikirkan untuk menginap di kampus setelah mengerjakan tugas lab Farmasi di kampus hingga larut malam.
Saat berjalan, Laila memutuskan untuk memotong jalan ke sebuah gang panjang yang menurutnya lebih aman untuk pejalan kaki. Itu kali pertama Laila berbelok ke gang panjang itu. Laila benar-benar tidak tahu apa yang tengah menunggunya di gang tersebut.
Seorang pria tunawisma yang duduk berselonjor dan bersandar di sisi pinggir gang yang, entah bagaimana dan dari mana, baru saja menghabiskan sebotol miras melihat Laila melewati jalan gang. Entah apa pula yang membuat tunawisma itu tertarik pada Laila, mungkin Laila yang berhidung mancung memang menarik perhatiannya. Pastinya, pria tunawisma itu sudah lama sendirian tanpa rumah juga.
Pria itu berdiri lalu berjalan menuju Laila. "Hei, hei, hei."
Pria itu berjalan semakin cepat ke Laila. Laila melihat pria tunawisma yang mendekatinya dan mempercepat jalannya karena ketakutan pada pria tunawisma yang mengejarnya itu. Mungkinkah efek mabuk membuat pria tunawisma itu hilang akal dan tidak sadar akan dirinya sendiri?
Laila setengah berlari hingga hampir penghujung gang panjang. Namun, tiba-tiba, Laila terhenti. Laila mengingat dirinya yang merupakan anggota unit karate. Kebetulan, Laila baru-baru ini diajarkan beberapa jurus karate yang juga memanfaatkan senjata. Memang, karate dengan senjata itu tidak biasa, tetapi Laila merasa ingin mencobanya.
Laila merasa butuh melawan.
Laila meraih cutter yang terdapat di saku jaketnya yang sehabis ia gunakan di laboratorium Farmasi. Maka dari itu, Laila mengeluarkan cutter yang dikeluarkan juga bilah cutter-nya, lalu membalikkan badan secara mendadak dan melakukan gerakan menusuk bilahnya ke arah pria tunawisma yang makin mendekat dengan cepat.
"AAARGH!"
Bilah cutter mengenai tangan kanan pria tunawisma—tidak, tidak hanya mengenai, tetapi ternyata juga menusuk tembus tangan kanan pria tunawisma itu.
Laila sangat terkejut. Itu sama sekali tidak sesuai perkiraannya. Tangannya melepas pegangan cutter yang tadi dipakainya untuk menyerang dan cutter-nya tetap berada di tangan kanan pria tunawisma. Laila menutup mulutnya dengan kedua tangan. Air matanya mulai berlinangan dan Laila perlahan-lahan mundur. Benda cair berwarna merah mulai mengalir di tangan kanan pria tunawisma. Pria itu meraung-raung di gang yang sepi tanpa keberadaan orang lain yang mendengar raungannya.
Setidaknya, itu karena tidak ada orang lain yang tinggal di jalanan gang panjang itu.
Sampai ada yang berkata, "Biar aku yang menangani," dari belakang Laila.
Laila tambah terkejut saat seorang pria misterius seketika datang dan berjalan melewati sisi sebelah kirinya. Pasti pria misterius itu yang berbicara tadi. Entah dari mana pria misterius itu datang, mungkin dia mendengar si tunawisma berteriak dan mengerang kesakitan dari luar ujung gang. Laila tidak tahu pasti apa yang hendak dilakukan pria misterius itu, tetapi kemudian Laila melihat pria misterius itu mengeluarkan kain yang cepat dilekatkan ke bagian hidung si tunawisma. Kain itu sudah diberi kloroform untuk membius sehingga pria tunawisma itu tidak sadarkan diri dan terkapar ke jalan karena terbius.
Pria misterius yang baru datang mencabut cutter Laila dari tangan si tunawisma. Laila mengira bahwa si pria misterius membius si tunawisma supaya mampu mencabut cutter-nya tanpa membuat si tunawisma kesakitan. Namun ternyata ... si pria misterius menyayat leher si tunawisma hingga makin banyak darah yang mengalir keluar. Laila terkejut lagi. Laila terkesiap, tidak percaya semua hal ini yang terjadi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cara Menjadi Hantu
TerrorBagaimana jika suatu hari, kau menemukan dirimu sudah bukan manusia lagi? Bagaimana kalau ketika kau bangun, kau ternyata sudah mati? Bagaimana bila saat kau sudah mati, kau malah menjadi hantu? Maukah kau belajar bagaimana caranya menjadi hantu? * ...