Cara Menjadi Hantu

Babak I (1)

Aku heran mengapa orang-orang seperti mengabaikanku saat ini. Semenjak aku berada di luar kamar asramaku, tidak ada orang yang menyapaku. Aku ucapkan "selamat pagi" kepada petugas kebersihan asramaku, beliau tidak menjawab. Aku memberikan senyuman kepada seorang mahasiswa tampan, dia tidak menggubris. Aku pun berjalan masuk ke ruangan yang seharusnya menjadi kelas belajarku hari ini. Aku menemukan sesuatu yang aneh. Tidak salah aku melihat mahasiswa-mahasiswi yang sedang memakai jaket himpunan mahasiswa Teknik Elektro, tetapi tidak ada satu pun yang wajahnya kukenal. Aku tidak salah masuk kelas, kan? Aku memperhatikan dosenku yang sedang menerangkan pelajaran. Mengapa rambut beliau tiba-tiba jadi lebih banyak warna putih dan kelabunya padahal kemarin masih hitam dan wajahnya jadi dihiasi lebih banyak keriput? Akhirnya, kelas selesai. Aku cepat-cepat ke luar kelas. Aku merasa aneh bisa melewati kerumunan mahasiswa jurusanku secara lancar. Aku pergi ke toilet. Aku ingin tahu apakah ada yang salah dengan wajahku dan bercermin untuk merefleksikan diri.

Hah?!

Ketika aku melihat cermin, aku tidak melihat apa pun pada bayangannya selain keseluruhan pemandangan toilet. Aku mencoba memegang kaca cermin, tetapi rasanya bukan kaca cermin yang kupegang. Rasanya seperti ... udara.

Tunggu. Tunggu sebentar.

Aku keluar toilet. Aku dapati diriku tidak membawa ponselku. Aku menoleh ke kanan-kiri, mencari ke sana kemari sampai akhirnya aku menemukan pos satpam dengan kalender yang tergantung di dalam. Aku lihat bahwa tahunnya adalah tahun 2017. Aku ini mahasiswi yang masuk kuliah tahun 2013. Seharusnya, aku sudah lulus, kan? Mengapa aku masih ada di kampus? Mengapa aku tidak bisa melihat diriku sendiri?

Dengan buru-buru, aku kembali ke asrama. Aku pergi ke (yang harusnya jadi) kamarku. Aku berdiri di depan pintu kamar. Aku berkali-kali mencoba menggenggam kenop pintu, tetapi sia-sia. Aku beranikan diriku, aku menabrakkan diri ke pintu sambil menutup mata. Begitu aku membuka mata, aku melihat isi kamar. Kosong, tak berpenghuni. Hanya ada dua meja belajar dan dua ranjang serta kasurnya, salah satunya tempat seharusnya aku tidur dulu. Aku terduduk. Aku tidak percaya.

Aku buat kesimpulan dari apa yang kudapat pagi ini.

Aku adalah hantu.