34 : Tentang Waru dan Nada (2)

1.2K 154 75
                                    




Chapter ini bakal panjang, karna ini complex alias aku satuin semua penjelasan masa lalu mereka di bab ini sampai tuntas tas tas tas.

Pastiin udah baca chapter sebelumnya biar nyambung pas baca chap ini.

So, happy reading!







11k+ words.



"Putusin"

"Apaan sih, Le. Baru juga dua hari pacaran. Emang kamu siapa ngatur-ngatur masalah hubungan percintaan aku? Tau apa juga kamu tentang kak Luke?"

Waru menggeram kecil dan menatap Nada sengit.

"Putusin, Nada. Please, percaya sama gue"

"Kenapa? Kasih aku alasan valid"

"Lo gak bakal percaya"

"Percaya. Buruan, apa alasan yang ngebuat aku harus mutusin kakel ganteng itu"

Waru nyatanya bingung bagaimana harus menjelaskan hal ini pada Nada. Toh, mereka baru saja mengenal dan Waru masih keberatan untuk menceritakan banyak rahasia tentang Luke dan dirinya.

Tapi, saat ini Nada sudah masuk ke dalam perangkap jahat Luke. Waru tentu tak bisa diam saja.

"Ck, gue mau jadi temen lo kalau lo putusin Luke"

Nada terkekeh.

"Apaan sih, jawabanmu gak nyambung. Ngapain juga aku harus ngorbanin kisah cintaku demi temenan sama kamu. Jangan mentang-mentang dari kemaren aku ngemis-ngemis pengen temenan sama kamu, kamu jadi bersikap gini ya, Le"

Waru menyisir rambutnya ke belakang dengan gelagat frustasi. Ia salah bicara sehingga membuat Nada merasa tersinggung dan salah menilai maksud dari perkataannya itu.

"Bukan gitu. Ck, oke bakal gue jelasin alasannya apa. Tapi, setelah ini gue mohon, jangan pernah deket-deket sama Luke lagi"

Nada menatap sinis Waru.

Jujur, sebenarnya ia memang sedikit kesal akan ucapan Waru tadi. Namun, melihat sebuah kekhawatiran yang begitu jelas melekat di paras gadis itu jadi membuat Nada berpikir bahwa tak ada salahnya mendengar alasan mengapa Waru melarangnya mendekati Luke sampai rela membuang jauh-jauh sikap dinginnya.

"Oke. Coba jelasin"

"Bentar, gue telpon sopir gue dulu biar gak usah jemput. Lo pulang sama siapa?"

"Aku biasanya bareng kak Abi, tapi hari ini harusnya bareng kak Luke karna dia udah janji kemaren mau nganter pulang. Terus gak jadi lagi gara-gara kamu, jadi paling ntar naik taksi"

Waru tersenyum tipis.

"Maaf, ntar ongkos taksi lo biar gue yang bayar. Sekarang, ayo ikut gue"

Nada menurut saja, mereka melangkah lumayan jauh dari kawasan sekolah dan kini tiba di taman kota yang letaknya 2 km dari sekolah mereka.

Waru mengajak Nada duduk disalah satu kursi taman di bawah pohon rindang.

"Jadi, apa alasannya?"

Waru menghirup nafasnya terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraannya dengan Nada. Sekali lagi meyakinkan dirinya untuk membicarakan hal ini pada sosok Nada yang masih ia anggap orang lain.

(Un)happy | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang