10 : Not A Liar

1.1K 145 9
                                        





Nadi bangun lebih dulu kala mentari mulai menyinari. Ia bangun dengan kondisi terkejut bukan main karna ia menyadari bahwa Waru tengah tidur diatas lengan kirinya dan tangan kanannya memeluk tubuh ramping gadis itu.

Cepat-cepat Nadi menyingkirkan tangannya yang memeluk tubuh Waru dan menarik secara perlahan tangan yang saat ini masih jadi bantalan kepala Waru yang tertidur lelap.

Anjing, gila gue. Gila.

Nadi segera beranjak untuk bersiap karna hari ini ia memiliki kelas pagi dan juga sekarang sudah memasuki musim UAS. Jadi Nadi tak bisa berleha-leha karna biasanya para dosen tak akan menerima mahasiswa yang terlambat untuk mengikuti kegiatan Ujian Akhir Semester.

"Wiiih, kak Abi dah bangun nih. Gimana kak rasanya bobo bareng dede Waru?" Goda Helega yang tengah menyantap serealnya didepan televisi.

Hal itu tentu membuat Nadi mendengus sebal dan tak menghiraukan pemuda itu.

"Eh, lo tidur bareng Waru Di? Yang bener aja lo??!" Timpal Gigi tak percaya.

"Lo kemana aja ha? Wleawleo mulu sii kerjaan lo sampe gak sadar si Nadi bobo bareng degemnya" seru Ega.

"Bacot lo jomblo"

Ega melayangkan tatapan sinisnya.

Tak lama setelah itu, Keira dan Joan pun keluar dari kamar Joan secara bersamaan hingga membuat atensi yang lain tertuju pada mereka.

"Di, gimana? Tidur lo nyenyak? Apa lo gak tidur semaleman?" Tanya Joan yang tengah berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu dan sereal.

"Ck, kepo lo"

Nadi berlalu ke dapur guna meminum segelas air putih dan duduk diatas kursi mini bar.

"Hari ini yang jamkos pagi siapa?" Tanya Keira memastikan.

"Gue" jawab Gigi yang sedang mengunyah roti selai kacang di mulutnya.

"Cuma Gigi nih?"

Mendapat respon anggukan dari yang lain, menandakan bahwa hanya Gigi yang akan stay di apartemen pagi ini.

"Kelas lo jam berapa Gi?"

"Jam 11"

Keira terlihat menimang-nimang sesuatu. Melihat gelagat sahabatnya itu tentu membuat Gigi bertanya-tanya.

"Emang kenapa Kei?"

"Mmm itu... Waru. Lo, bisa gak nemenin Waru? Gue pulang cepet kok hari ini"

Giska mendengus dan ikut duduk di meja makan tepat di samping Mike.

Menyadari bahwa sahabatnya itu merasa keberatan dan mungkin saja sedang menolaknya mentah-mentah, Keira jadi berpikir keras. Apakah Waru akan baik-baik saja tanpa pengawasan siapapun?

"Babe, why? Gak papa, ya? Keira minta tolong loh"

"Tapi aku gak suka sama dia babeeee, aku males ngeladenin bocah idiot itu"

"Hushh mulutnya. Jangan gitu dong biee"

"Ya habisnya"

"Hmm, nanti aku ajak dinner diluar malam ini. Tapi kamu temenin Waru pagi ini"

"Ih kok kamu jadi ikut belain cewe itu sih?! Sampe rela-relain nyogok aku dinner segala!"

"No, bukan gitu babe. Aku udah ngomongin ini sama yang lain dan aku pikir Waru itu ada gunanya juga. So, apa salahnya kan bersikap baik sama dia kalau nanti bakal dapat hal yang gak akan kita sangka-sangka?"

(Un)happy | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang