46 : La La Lost You

980 129 25
                                    






Semua terasa begitu cepat ketika Jian tiba-tiba datang ke apartemennya dalam keadaan menangis dan langsung menarik tangannya secara paksa.

Nadi bahkan tak sempat bertanya apapun karna Jian nampak begitu resah dan gelisah, di tambah lagi air mata yang saat ini menderai deras di wajah adik kekasihnya itu, semakin menambah kebingungan Nadi.

Merasa ada yang tak beres, Mike akhirnya ikut mengekori dua pemuda itu hingga akhirnya mereka tiba di unit apartemen milik Tasya.

Kecemasan yang tadi hanya samar-samar kini semakin membesar ketika ia mendengar suara Tasya yang tengah menangis histeris pada salah satu bilik dalam apartemen itu. Nadi mempercepat langkahnya dengan hati yang bergemuruh hebat.

Ketika langkahnya telah sampai pada kamar yang ia duga milik Waru itu, tubuhnya membeku seketika.

Di dalam sana, Nadi dapat melihat dengan jelas tubuh Waru yang mengejang kecil dan terbujur kaku dengan mulut yang berbusa. Tasya tak berhenti memanggil nama putrinya di iringi dengan isakan pilu.

Nadi bahkan sampai lupa bagaiman caranya bernapas ketika ia lagi-lagi di hadapkan dengan situasi ini.

Waru... tidak mungkin, kan?

Ketika kewarasannya mulai kembali, Nadi segera berlari masuk dan mendekat. Tasya langsung bergeser dan membiarkan Nadi memangku kepala putrinya.

"Waru... hei sadar! Ini kak Abi!"

Nadi menepuk-nepu pipi sang gadis yang terlihat semakin menirus.

"Waru, bangun! Jangan gini, ayo buka matanya!"

Nadi membiarkan air matanya jatuh ke wajah Waru yang matanya telah tertutup. Sekali lagi ia mengecek denyut nadi di area ceruk leher Waru dengan perasaan takut yang berkecamuk.

Masih ada, walau hampir hilang.

Mike turut masuk dan langsung menarik kerah Nadi dengan gerakan yang cukup kasar. Raut wajahnya menunjukkan gurat amarah yang jelas.

"Sadar anjing! Jangan nangis, Waru butuh pertolongan secepatnya!"

Melihat Nadi yang sudah terlihat linglung, Mike akhirnya bergerak mengangkat tubuh Waru dan dengan cepat membawanya keluar menuju parkiran basement. Langkahnya dengan cepat diikuti oleh Tasya, Jian, dan Juga Nadi yang masih mencoba meraih kewarasannya sendiri.

"Tante, tolong jaga Waru di belakang. Jian, temenin mama sama kakak. Di, lo sama gue di depan"

Mobil yang Mike kendarai melesat dengan cepat menuju rumah sakit terdekat. Gadis itu langsung di larikan ke IGD dan di tangani dengan cepat. Joan, Keira, dan Gigi terlihat menyusul setelah beberapa menit Waru masuk IGD untuk mendapat penanganan. Mereka sama kalutnya setelah mendengar kabar buruk yang di sampaikan Mike tadi. Tak menyangka bahwa Waru akan melakukan tindakan yang sama sekali tak pernah mereka sangka akan terjadi.

Tasya dengan cepat mengurus administrasi dan surat rujukan agar Waru segera di pindahkan ke rumah sakit milik ayah Nadi setelah menghubungi dokter Kafka tadi.

Setelah usai mendapat pertolongan pertama, dokter yang menangani Waru tadi mengatakan bahwa gadis itu mengalami overdosis akibat mengkonsumsi obat di luar batas resep yang telah di anjurkan.

Selanjutnya, Waru di haruskan melakukan CT Scan guna memeriksa organ di dalam tubuhnya yang berpotensi besar terkontaminasi dan menyebabkan kerusakan organ akibat obat berlebihan yang di konsumsinya tersebut.

Kini Waru telah kembali pada kamar rawatnya yang sempat ia huni. ia telah berpindah rumah sakit usai kondisinya kembali stabil. Beruntung tak ada komplikasi dan kerusakan organ apapun. Waru hanya mengalami syok berat. Ia benar-benar harus selalu berada dalam pengawasan setelah insiden percobaan bunuh diri yang di lakukannya kemarin.

(Un)happy | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang