•
•
••
•Nadi, Joan, dan Mike kini telah berada dalam perjalanan menuju panti yang dimana tepat hampir dua bulan yang lalu mereka kunjungi. Kali ini ketiganya menggunakan mobil Joan karna meskipun tujuan utama mereka datang ke panti untuk mengulik sesuatu tentang Waru, mereka nyatanya tetap membawa beberapa kebutuhan pokok untuk di berikan ke panti.
Sebab itu lah mobil Joan yang sangat memungkinkan digunakan, karna mereka membawa banyak sekali kotakan kardus yang berisi macam-macam bahan dapur dan sebagainya.
"Si Waru beneran nempel banget ya Di, sama lo. Sedih banget keliatannya tadi" Mike tiba-tiba bersuara. Ia duduk tepat di samping kursi kemudi, dan Nadi sendiri di kursi belakang.
"Iya loh, kayak gak rela banget dia jauh-jauh dari lo" celetuk Joan.
Nadi hanya berdehem singkat dan kembali memandangi hamparan hutan yang kini menjadi rute mereka. Sejujurnya, Nadi juga merasa berat meninggalkan Waru. Apalagi tadi gadis itu tak bisa meredam tangisnya dan memeluknya begitu erat, seolah takut jika Nadi tak kembali padanya. Ia sungguh sedih kala mengingatnya.
Dan sejujurnya, Nadi juga tak bisa jauh-jauh dari Waru.
Perjalanan memakan waktu selama 2 setengah jam, dan akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Dari gerbang masuk, bu Arum dan beberapa penghuni anak panti yang lain sudah berada disana menunggu kedatangan mereka. Ketiganya langsung disambut ramah dan penuh antusias oleh penghuni panti.
"Selamat datang kembali" sapa bu Arum dengan senyuman hangatnya.
Nadi, Mike, dan Joan balas tersenyum dan menyalimi bu Arum. Pun, anak-anak yang berbaris tadi ikut menyalimi mereka juga.
"Ayo, mari langsung" ajak bu Arum.
"Iya bu, sebentar. Ini kami ada membawakan sedikit kebutuhan pokok untuk panti" jelas Mike.
Bu Arum lalu menatap ke bagian belakang mobil Joan yang terdapat beberapa tumpukan dus dan lain-lain.
"Ayo yang gede-gede, tolong bantu angkatin" seru bu Arum lembut pada penghuni panti yang ikut berdiri bersama mereka.
Semuanya pun berjalan beriringan menuju rumah panti.
"Yang lain kemana? Kok bertiga saja?" Tanya bu Arum sambil berjalan.
"Iya nih bu, mereka ada kesibukan lain. Jadi belum bisa ikut. Mungkin di lain waktu jika ada kesempatan" jawab Nadi sopan.
Bu Arum hanya mengangguk sebagai jawaban.
Ketika tiba di rumah panti, mereka langsung disuguhkan minuman segar dan makanan ringan. Ketiganya juga dipersilakan beristirahat terlebih dahulu karna perjalanan kesini memakan waktu yang cukup lama dan tentu menguras tenaga. Mereka menurut saja dan mulai beristirahat di kamar yang telah disediakan.
Ketika waktu sudah menunjukkan sore hari, mereka diajak bu Arum untuk pergi ke halaman belakang dan membicarakan hal penting yang sudah Nadi sampaikan sebelumnya melalui via telpon.
Mereka duduk di sebuah gazebo sederhana yang terbuat dari rotan, namun pemandangan di hadapan mereka sungguh menyejukkan mata dan raga. Sebuah air terjun masih nampak jelas dari tempat mereka duduk, pun hawa yang sejuk menambah kenyamanan suasana disana.
"Jadi, mau ngomongin apa sama ibu?"
Entah mengapa Nadi tiba-tiba merasa gugup dan kaku. Ia memandang sejenak Mike dan Joan, lalu kembali membingkai paras bu Arum dengan kaku.
"Mohon maaf sebelumnya, bu. Saya ingin bertanya. Apa benar di panti ini ada yang bernama Waru?"
Raut wajah bu Arum seketika berubah. Air mukanya menyiratkan ketegangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)happy | END
Fanfiction"How can you love the things i hate about myself?" -Waru Aleia Adipati- A fanfiction story of Jaemin Na (NCT Dream) and Winter Kim (aespa).