06 : Om?!

1.1K 132 5
                                    






"You're too much, Di" tegur Keira pada Nadi yang masih bergeming menatap Waru yang duduk meringkuk.

"She might know something about Nada's death" Sambung Keira.

"Jangan gegabah, gue tau lo sebenci itu sama Waru karna dia dulu jadi perundung Nada di sekolah. Tapi mungkin bisa aja dia tau sesuatu yang kita gak tau. Kita bisa pakai Waru buat mecahin kebenaran tentang meninggalnya Nada, Di"

"Ck, udah jelas dia pembunuhnya Kei" Gigi menimpali.

"That's your opinion, we still don't get the real answer. Tiap Waru mulai bersikap aneh gitu, apa yang keluar dari mulut dia pasti mengandung sesuatu yang berhubungan dengan Nada. Dia pasti tau sesuatu... yang kita gak tau"

Nadi menghela nafasnya. Benar, menurutnya Keira memang benar. Ada sesuatu yang mungkin saja Waru ketahui sendiri. Ini sangat mengusik benak Nadi, namun ia enggan jika harus melihat gadis itu lama-lama. Itu semakin mengingatkannya akan aksi bejat Waru pada Nada semasa di sekolah mereka dulu.

"Hei, just ignore her and let's breakfast. Kita harus ke kampus pagi ini" Mike kali ini bersuara sembari beranjak dari mini bar menuju meja makan.

Joan dan Gigi pun menuruti kalimat Mike dan segera menuju meja makan untuk sarapan. Sedangkan Ega masih bertahan di ruang tengah menonton televisi yang menunjukkan animasi kartun shincan. Ia benar-benar tak menggubris percakapan serius kelima sahabatnya itu dan memilih fokus pada dunianya sendiri.

"Lo boleh benci Waru, but dont make her scared. Jangan bentak dia, dia bisa aja berguna sewaktu-waktu. Sekarang mending lo sarapan, Waru biar gue yang urus" Final Keira lalu segera menghampiri Waru disudut ruang.

Setelah usai dengan sarapan, masing-masing dari mereka kini tengah bersiap untuk berangkat ke kampus. Hanya Helega yang masih bertahan di ruang tengah apartemen sembari memakan serealnya. Sedangkan Waru duduk dibawah ikut menonton sinchan dengan khidmat.

"Ga, gue titip Waru ya. Kelas lo jam sebelas kan? Gue hari ini cuma ada 1 kelas sampai jam 10. Gak papa kan?" Pinta Keira hati-hati.

Keira adalah orang pertama yang selesai bersiap dan sekarang sedang menunggu Joan diruang tengah.

"Hmm" jawab Helega yang tatapannya masih fokus pada televisi didepan sana.

Keira tersenyum.

"Thanks, Ga"

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya mereka semua telah siap dan akan segera berangkat bersama ke kampus.

Atensi Waru langsung teralihkan kala melihat sosok Nadi yang kini telah berpakaian rapi, ia juga ikut memandang kawanan Nadi yang lain.

"Kak Abi mau kemana? Waru mau ikut!"

Sontak mereka semua memandang Nadi dengan tatapan bingung.

"Gabisa, gila ya lo!"

"Kenapa? Waru janji gak akan nakal"

"Gue bilang gak bisa ya gak bisa! Budek lo?!"

"Nadi, kasih tau baik-baik kan bisa. Inget, Waru bisa aja jadi jackpot buat kasus Nada"

Nadi membuang nafasnya kasar dan memandang malas ke arah Waru.

"Gue mau belajar, lo disini aja. Nanti gue pulang"

Wajah gadis itu menekuk. Matanya terlihat berkaca-kaca.

"Tapi Waru mau ikut kak Abi..."

Sabar Nadi... sabar... tahan...

(Un)happy | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang