•
•
••
•"Gue sudah ngomongin ini sama bokap, dan pastinya keluarga Adipati lagi buat rencana baru untuk bawa Waru kembali ke mereka" ucap sosok pemuda yang baru saja menghembuskan asap nikotin dari mulutnya.
Sedangkan, dihadapannya kini ada sosok wanita yang nampak begitu gusar dan gelisah. Ia tak bisa berhenti menggigiti kukunya guna meredam semua keresahan yang menyelimutinya.
"Gimana kalau Waru ngomong tentang—"
"Lo cukup diam dan bertindak sesuai perintah gue. Jangan gegabah dan tetap buat Nadi percaya sama lo apapun yang terjadi—"
"—dengan begitu, semuanya aman"
Pemuda tadi kembali menghisap bahan tembakau yang terjepit di sela-sela jarinya.
"Brengsek! Harusnya Waru juga mati hari itu!" Geramnya dengan sorot berapi-api.
Sang pemuda terkekeh.
"Gue bahkan belum dapetin apa yang harusnya gue milikin!" Gerutunya lagi.
"Lo cukup gak tau diri juga, ya. But, gue suka. Dengan begitu, gua punya pendukung buat hancurin orang yang udah berani-beraninya mainin harga diri gue daridulu"
Wanita yang wajahnya telah memerah karna amarah kini nampak kembali gusar, dan hal itu tak luput dari pandangan sosok pemuda yang duduk dihadapannya.
"Tenang aja, Adipati pasti bergerak cepat. Mereka juga punya banyak rahasia di tangan Waru"
"Dan lo, termasuk salah satu aib keluarga Adipati, Ciara"
~~~
Tak terasa sudah hampir 2 bulan Waru tinggal di apartemen bersama dengan Nadi dan sahabat-sahabatnya yang lain. Kedekatan mereka kian tercipta karna waktu yang terus bergulir dan membuat mereka terbiasa hidup bersama.
Hari ini, mereka semua tengah berkumpul di ruang tengah namun tanpa kehadiran Waru dan Renjana. Kedua wanita itu kini asik bermain di kamar Helega, sengaja karna kelima sahabat itu hendak membicarakan sebuah hal penting.
"Sorry Ga, karna baru ngasih tau lo hari ini" ungkap Mike sebelum mereka memulai percakapan inti.
"Kemarin, Nadi nemuin banyak hal tentang Waru"
Mike pun menjelaskan secara rinci dan runtut pada Helega. Dan reaksi pemuda itu justru terdiam sesaat dengan wajah yang sulit diartikan.
"Ga? Oi!" Tegur Joan.
Helega tersadar dari lamunan dan langsung menatap Joan dengan ling-lung.
"Lo kenapa?"
"Nggak. Gak papa. Jadi, gimana rencana lo selanjutnya, Di?"
Keadaan kembali serius. Nadi menatap satu persatu sahabatnya.
"Menurut gue, untuk saat ini, kunci teka-tekinya ada di bu Arum"
"Gue juga mikirnya gitu, dan sesuai rencana awal lo kemaren, gue setuju untuk pergi kesana buat datengin panti itu lagi" timpal Mike.
"Yaudah, langsung atur tanggal aja. Mumpung masih liburan semester" Joan ikut menimpali.
"Kita persiapin dulu semuanya sebelum pergi. Ntar soal Waru, biar gue yang atur. Keira, Gigi sama Renjana stay di apart jagain Waru. Kita berempat yang bakal berangkat kesana dalam 3 hari kedepan. Gimana?" Usul Nadi.
Mereka serempak mengangguk tanda setuju. Dan lagi-lagi, hanya Helega yang nampak ragu.
~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)happy | END
Fanfiction"How can you love the things i hate about myself?" -Waru Aleia Adipati- A fanfiction story of Jaemin Na (NCT Dream) and Winter Kim (aespa).