•
•
••
•Pagi ini Waru telah di pindah ke ruang rawat biasa yang tentunya VVIP. Mereka semua tak henti-hentinya mengucap syukur setelah dibuat bagai menaiki wahana roller coaster karna kondisi Waru yang terus naik turun.
Walaupun belum sadar, Waru nyatanya telah berada dalam kondisi stabilitasi yang bagus dan menandakan bahwa ia tak perlu lagi berada dalam pemantauan 24 jam di ruang ICU seorang diri tanpa bisa di jenguk oleh siapapun, kecuali suster yang bertugas menjaga disana.
Nadi terus berjaga ditemani oleh bu Arum dan Tasya selaku ibu kandung Waru. Jian pergi ke sekolah, Waru pasti senang kalau mengetahui bahwa adiknya telah di perbolehkan sekolah dan berinteraksi sosial dengan banyak orang lain di lingkungan tersebut.
"Nadi, kamu sudah sarapan?" Tanya Tasya yang saat itu sedang menyeka kain basah ke beberapa bagian tubuh Waru.
Nadi berjalan mendekati Tasya dan menatap Waru yang belum juga membuka mata.
"Belum tant"
"Ya sudah, setelah ini tante turun, nanti biar sekalian tante belikan kamu dan bu Arum sarapan ya"
"Gak papa tante, gak perlu repot-repot"
"Gak repot sama sekali, nak. Setelah ini tante titip anak tante, ya?"
"Tanpa tante minta, Waru pasti bakal saya temenin terus kok"
Nadi mengedipkan satu matanya dan Tasya menepuk pelan bahu pemuda itu dengan kekehan yang terdengar di ujung kalimatnya. Ketika keluar dari ruang rawat Waru, Tasya berpapasan dengan bu Arum yang kebetulan baru saja tiba entah darimana.
"Loh, bu Tasya mau kemana?"
"Mau kebawah bu, cari sarapan"
"Gak usah, ini saya sudah beli bubur buat bertiga sama nak Nadi"
Sebelum penolakan terjadi, bu Arum segera menarik tangan Tasya untuk kembali masuk kedalam ruang VVIP milik Waru.
Nadi yang sejak tadi tak beranjak dari tempatnya duduk, terlihat bingung dengan kedatangan dua wanita paruh baya di ambang pintu.
"Nak Nadi, ayok sarapan dulu. Ini sudah ibu belikan bubur"
Nadi beranjak dan ikut duduk di sofa yang memang tersedia disana. Bu Arum dan Tasya terlihat sibuk mengeluarkan bubur yang dibungkus dengan styrofoam, lalu diberikan pada Nadi yang sudah duduk rapi dihadapan mereka.
"Bagaimana proses penangkapan pak Adipati, bu?" Tanya bu Arum membuka percakapan.
"Kemarin masih dalam misi pencarian, tapi sepertinya hari ini sudah masuk proses penyekapan karna lokasinya telah terdeteksi. Dan sepertinya laki-laki itu sudah tak memiliki akses kabur kemanapun. Pangestu di tangkap dan dia tak memiliki siapapun lagi untuk dimintai bantuan"
"Syukurlah kalau begitu. Saya harap proses persidangan nanti bisa berlangsung dengan lancar dan setimpal dengan apa yang sudah mereka perbuat"
"Semoga saja"
Nadi sejak tadi hanya diam menyendok bubur sembari mendengarkan percakapan yang hampir setiap hari mengandung topik tentang penangkapan. Diam-diam, ia memikirkan tentang bagaimana nasib sahabatnya, Helega. Bagaimanapun juga pemuda itu telah terlibat dalam kasus kecelakaan yang melibatkan korban yang bukan lain adalah Waru.
Seketika saja Nadi menatap Waru. Bagaimana perasaan gadisnya itu ketika tahu bahwa selama ini orang yang memperlakukannya dengan sangat baik ternyata adalah orang yang telah membuatnya celaka sehingga menjadi sosok Waru yang sekarang.
![](https://img.wattpad.com/cover/337042890-288-k448754.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(Un)happy | Completed✔️
Hayran Kurgu"How can you love the things i hate about myself?" -Waru Aleia Adipati- A fanfiction story of Jaemin Na (NCT Dream) and Winter Kim (aespa).