36

761 143 80
                                    

Adam

Yang gue takutin bakal demam setelah hujan-hujan kemarin itu Jasmine. Tapi, yang paginya demam justru malah gue.

Selemah itukah elo?

Iya. Ini gue, sekumpulan tulang diselimuti daging yang lemah, tapi sering kali dipaksa kuat oleh banyak hal sampai akhirnya terbiasa. Saking biasanya, gue sendiri bahkan sampai lupa kalo gue ini manusia yang bisa tumbang juga.

Hahaha! Adam ... Adam!

Nggak masalah. Yang penting kemarin bisa nyium pipi Jasmine. Hehe.

Apa korelasinya? Ya, lo pikir sendiri aja, dah.

Nggak apa-apa lah, demam doang ini. Diminumin paracetamol terus dibawa tidur bentar juga mari—bahasa Jawa-nya sembuh. 

Gue nggak selembek itu, kok, walaupun punya riwayat penyakit lemah jantung. 

Itu juga pas kecil, parah-parahnya pas SMP karena masa-masa itu—anggap aja karma—gue juga lagi nakal-nakalnya. SMA, gue udah mulai sadar akan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat.

Makan empat sehat, lima sekarat—eh salah sempurna maksudnya biar enggak obesitas apalagi kering kerontang layaknya isi dompetmu.

Minum juga sebaiknya banyakin air putih, jangan suka minum minuman yang warna-warni, kalau minum minuman manis harus selalu cek kandungan glukosanya. Begadang juga jangan keseringan, istirahat yang cukup, rutinin olahraga biar badan bugar ... ya, kalo cowok minimal ada rotinya lah dua atau empat sobek diperut, enam juga sok aja kalo lo mampu.

Kalo cewek, Bang? Minimal perutnya nggak ada lemak membandel—enggak, minimal bisa namplek shuttlecock aja cukup.

Iyaps, itu adalah se-fruit tips biar kita semua senantiasa panjang umur. Jangan lupa, umur hanya Tuhan yang tahu, jadi mendekatkan diri dengan yang di Atas juga perlu.

Yaaaa ... pokoknya, jaga pola makan, pola minum, pola tidur, pola main, pola olahraga, pola ibadah, pola pacaran ...?!?

Iya, jaga pola pacaran juga perlu, pacaran yang rutin dan seimbang akan membangkitkan senyawa dopamin dengan seimbang pula dalam tubuh kita sehingga kita dalam menjalani aktivitas keseharian jadi lebih bersemangat ... betul apa betul? Kalo pacarnya toxic, sih, Bang? Buang aja, buang! Nggak sehat!

Seenggaknya itu sih yang gue rasain sekarang, hehe. Catatannya satu: jangan kebablasan.

Semua lo lakuin, Bang?

Dulu, pas masih SMA sampe awal-awal kuliah semester satu-dua, iya. Tiga, udah mulai rada-rada kacau itu pola-pola. Empat, pake prinsip kalau sempat. Lima, bisa olahraga seminggu sekali aja udah sujud syukur.

"Aku di apotek. Selain demam, yang dirasain apa? Flu? Batuk?"

"Batuk, enggak. Flu, lumayan."

"Oke. Tunggu, ya."

"Kamu mau ke sini? Aku jem... ."

Tutt ...!!!

Seperti apa kata gue barusan, pola pacaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan.

Gimana gue nggak cepet sehat coba kalo setelah ngabarin diri ini lagi demam, pacar gue dateng ke kosan, bawa makanan empat sehat lima sempurna yang udah jarang gue konsumsi, dan yang pasti ... ini masakan doi sendiri. Hehe, berasa punya istri.

INESPERADO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang