Alice memandang Helena yang tengah terbaring dengan tatapan sendu, gadis itu sudah selesai mengelap seluruh peluh yang membasahi pelipis Helena.
Sejak kemarin sore, Helena jatuh pingsan dan belum sadarkan diri sampai sekarang. Tubuhnya terasa panas—sangat kontras dengan suhu Dellway sekarang—seolah api sedang membara di dalam sana.
"Alice," sapa Julia, ia datang bersama Farley.
Alice menoleh terkejut, ia lalu beranjak berdiri. Mengangguk sopan pada Julia dan Farley.
Belum sempat Julia berucap, Alice justru langsung berkata bahwa ia akan pamit. Ada hal yang harus Alice urus akhir-akhir ini, terlebih tentang ucapan Matthias pagi tadi—yang membahas kemungkinan Alice untuk pergi ke Cartland.
Julia dan Farley langsung mengangguk, dan begitulah setelahnya Alice pun langsung meninggalkan ruangan tersebut.
Tersisalah kini Farley dan Julia yang tengah berdiri, diam dan memperhatikan Helena yang masih berbaring dalam keadaan tidak sadar.
Pria itu menarik napas dalam, ia lalu melirik ke arah Julia.
"Bagaimana? Kau melihat sesuatu?"
Farley menggelengkan kepalanya, "Aku tidak melihatnya dengan jelas. Tetapi ada pergerakan asing yang terjadi di dalam tubuhnya."
Julia terdiam, ia lalu menduduki kursi di sebelah tempat Helena berbaring, "Kurasa hal ini dipengaruhi kejadian kemarin."
Wanita itu menoleh ke arah Farley, "Bukankah mereka tidak bisa berhubungan langsung dengan pusaka?"
Farley memijit pangkal hidungnya sejenak, "Hal itu tidak bisa dipastikan. Tetapi mengingat bahwa energi di dalam Svatigais jelas berlawanan—aku bisa yakini bahwa mereka tidak bisa mendekatinya."
Hening setelahnya, Julia tidak berkata hal lain. Wanita itu lalu menyentuh punggung tangan Helena, memejamkan matanya selama beberapa saat, kemudian tersenyum.
"Apa kau sudah mendapatkan kabar tentang para rombongan Kleypas itu?"
Farley menaikkan kedua alisnya, "Aku belum mendengar apa pun. Jelas mereka pasti langsung menghadap Yang Mulia Ratu."
Julia tersenyum mendengarnya, "Aku ragu apakah ia pingsan karena energi Svatigais, atau karena terkejut melihat mantan tunangannya."
"Mantan tunangan?" Farley mengerutkan keningnya.
Wanita itu mengangguk, lalu menoleh ke arah Farley. "Kau pasti sudah mendengar bahwa sebelumnya gadis ini menjalani kehidupan sebagai Putri Lindsey. Jika ia tidak datang ke Dellway, ia akan menjadi Ratu Kleypas."
°°°
"Maaf, aku terlambat. Aku sempat memeriksa keadaan Helena sebelum datang kemari," ucap Alice langsung mengambil tempat duduk di sebelah Matthias.
Matthias memanggil Alice untuk bertemu—tidak hanya berdua—melainkan dengan seorang pria berambut pirang gelap, yang Alice kenali bernama Rafaelt.
"Bagaimana keadaan Helena?" tanya Rafaelt, menunjukkan ekspresi sarat akan khawatir.
Alice tersenyum tipis, "Masih belum sadar. Suhu tubuhnya masih sangat panas, aku hanya bisa berharap ia bisa segera pulih."
Rafaelt tertegun, ia menunduk dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Pikirannya masih terasa kusut sebab apa yang Julia sampaikan padanya pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔
FantasyTatkala sebuah dataran menyimpan suatu hal. Laksana cermin, menyerupai mata pisau. "Dahulu kala, orang-orang dengan pakaian bersih dan bercahaya datang dari bintang memberikan hadiah pada raja kami. Auduma diberkati dengan banyaknya anugerah." ...