22. Ksatria Topeng

77 20 13
                                    

Sudah tiga hari berlalu dari perkiraan bahwa rombongan Hansel telah tiba di pusat Kota Anneliana. Dale dan Erin pun sudah melewati perbatasan Dellway yang kini dijaga oleh para Luzij.

Salah seorang di antara mereka sempat berkata pada Dale, bahwa Ratu memerintahkan untuk membuka tabir perlindungan setelah sepekan, itu berarti Dale dan Erin hanya memiliki waktu kurang dari sepekan untuk berada di Anneliana bersama dengan Hansel, Ophalia, Alice, dan Helena.

"Kenapa aku tidak boleh membawa kuda sendiri saja? Ini perjalanan jauh," gerutu Erin mengerucutkan bibirnya seiring dengan derap kuda yang ia dan Dale tunggangi membawa mereka semakin menjauh dari hutan.

"Diamlah, kau hanya duduk. Pegang pinggangku erat-erat, karena kuda ini mungkin akan terbang," jawab Dale menghentakkan tali kekang kudanya.

"Tidak ada kuda yang bisa terbang."

Dale mendengkus kesal, gadis itu fokus membawa kuda yang ia tunggangi untuk melaju cepat. Dale ingin sesegera mungkin tiba di Anneliana, oleh karena itu, sebisa mungkin ia sudah tiba di Desa Meara sebelum matahari terbit.

Malam kini masih berlanjut, ribuan bintang bergelantungan tanpa adanya rembulan. Suasana di sekitar mereka amat sepi dan gelap, tak ada obor yang mereka bawa atau pencahayaan apa pun. Hutan perbatasan telah mereka lewati, dan jika terus membawa kuda ini dengan cepat, Dale yakin ia dan Erin akan tiba di Desa Meara sebelum matahari terbit.

"Erin," panggil Dale.

Yang dipanggil hanya bergumam tidak jelas, ia memeluk pinggang Dale dari belakang dengan pandangan yang terus memerhatikan padang rumput yang kini sudah mulai berganti dengan ladang gandum.

Desa Meara mungkin sudah dekat.

"Cepat ubah penampilanku sebagai pria," titah Dale tanpa menoleh sedikit pun, Erin membulatkan matanya terkejut.

Ia tidak pernah mengubah penampilan seseorang berlawanan dengan jenis kelaminnya. Bagaimana bisa Erin mengubah penampilan Dale menjadi seorang pria?

"Aku tidak pernah melakukannya ..."

"Kau mampu melakukannya, ayo cepat. Kemungkinan Desa Meara sudah dekat, akan aneh jika dua orang wanita berkuda bersama di tengah malam."

"Ta-tapi, aku tidak bisa mengubah penampilanmu, aku ada di belakangmu—"

"Ubah saja menjadi penampilan siapa pun yang kau ingat," potong Dale cepat, ia membuat Erin sedikit panik karena laju kuda yang mereka tunggangi sama sekali tidak melambat sedikit pun, Erin takut ia akan melakukan kesalahan.

"Cepat, Erin!"

"Sebentar—" Gadis itu menarik napas pelan, ia melepas rengkuhannya pada pinggang Dale. Matanya terpejam seiring dengan cahaya redup yang muncul di setiap ujung jemarinya.

Dale mulai melambatkan laju kuda tunggangannya, dan Erin pun mulai menyentuh rambutnya. Perlahan, surai pirang Dale mulai berubah menjadi berwarna cokelat, menjadi lebih pendek, sedikit bergelombang.

Dale menahan napasnya ketika Erin mulai menyentuh wajahnnya, mengusapnya perlahan dari alis hingga ujung dagunya.

Selesai. Erin menarik kedua tangannya, dan membuka matanya. Dale menunduk memperhatikan penampilannya yang tidak banyak berubah, ia menyentuh pipinya lalu menoleh sekilas ke arah Erin.

"Aku mengubahmu sesuai dengan siapa yang ada di kepalaku pertama kali," sahut Erin pelan, ia mencoba menahan dirinya agar tak tertawa ketika melihat penampilan Dale berubah menjadi seseorang yang ia kenal.

Kening Dale berkerut, "Kau mengubahku menjadi siapa?"

Erin terdiam, ia berdeham pelan mencoba menenangkan dirinya, "Aku teringat Hansel."

THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang