50. Penjelasan Tertolak

82 20 1
                                    

Saat itu malam hari, ketika kabar tentang kembalinya Alice akhirnya sampai ke telinga Ratu. Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum, senang sebab salah satu 'anaknya' akhirnya kembali dengan selamat.

"Ibunda nampaknya lebih senang ketika ia kembali daripada ketika kami kembali," celetuk Emeric, berjalan mendekat didampingi saudari kembarnya, Isolde.

Idrina menengadah, tersenyum menyambut kedua anak kandungnya. "Kenapa kau berpikiran seperti itu, Emeric?"

Isolde menyikut lengan Emeric pelan, "Kami datang kemari untuk memberikan dokumen laporan, Ibunda."

"Laporan?"

Isolde mengangguk, ia lalu menyerahkan dokumen laporan tersebut pada ibundanya. Idrina menerimanya, ia membuka beberapa halaman dari dokumen itu lalu tersenyum tipis.

"Julia menitipkan ini pada kalian?"

"Kami yang memintanya untuk menitipkannya pada kami. Jika tidak, kami tidak ada alasan untuk bisa menemuimu, Ibunda."

Itu adalah ucapan Emeric, putranya itu memang memiliki sifat yang bertolak belakang dibandingkan Isolde, dan harus Idrina akui, bahwa Emeric memiliki banyak kemiripan dengannya. Itu kenapa Idrina tidak begitu terkejut dengan sifat putranya tersebut yang blak-blakan, sebab mungkin beginilah yang dirasakan kedua orang tuanya dulu ketika Idrina masih muda.

"Ah, ternyata begitu," balas Idrina, meletakkan dokumen itu ke bagian kiri dari mejanya, bergabung dengan tumpukan dokumen-dokumen penting lainnya yang harus wanita itu periksa.

"Ibunda," panggil Emeric.

Idrina menengadah, ia mengangkat kedua alisnya, menanti putranya itu untuk menjawab. Tetapi alih-alih berucap sesuatu, Emeric justru terdiam dan melirik ke arah saudari kembarnya, Isolde.

Gadis itu sadar bahwa Emeric nyatanya tidak mampu untuk menyampaikan langsung pada ibundanya, yang mana itu berarti Isolde-lah yang harus menyampaikannya.

"Emeric memiliki tanda-tanda bahwa ia adalah seorang Ishvela."

Pernyataan itu akhirnya terlontar dari lisan Isolde, berhasil membuat Idrina membulatkan netranya terkejut. Setelah beratus-ratus tahun berlalu, keturunan Mora akhirnya memiliki penerus lain yang merupakan seorang Ishvela.













°°°












Ophalia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berlari saat itu juga ketika mendengar kabar bahwa Alice akhirnya telah kembali ke Dellway dalam keadaan selamat.

Saat itu Ophalia sedang mencari makanan untuknya malam ini, dan kemudian bertemu Andreas yang tiba-tiba berlari ke arahnya—tadinya Ophalia sempat mengira lelaki itu akan mengajaknya untuk mencari makanan bersama—lalu menyampaikan kabar bahwa Alice sekarang berada di Verdandi, baru saja tiba di Dellway.

Maka, begitulah setelahnya, Ophalia langsung berlari dan mengabaikan Andreas, meninggalkan lelaki itu begitu saja. Saat itu, pikiran Ophalia setidaknya sempat teralihkan dari apa yang sebelumnya terus mengganggu pikirannya.

Dalam langkah kakinya yang sibuk berlari, setidaknya Ophalia hanya memikirkan Alice, dan sejenak melupakan apa yang terjadi antara dirinya dan Helena.

Hingga selang beberapa saat kemudian, tatkala napas Ophalia sudah terengah-engah bukan main, gadis itu menghentikan langkahnya sejenak di dekat patung perbatasan antar kota. Ia sudah memasuki wilayah Verdandi, dan Ophalia hanya harus berlari sedikit lagi untuk bisa menemui Alice.

THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang