Satu pekan telah berlalu sejak pertemuan Alice dengan Helena dan Ophalia. Hasil dari pertemuan itu nyatanya lebih baik dari apa yang Alice duga. Mereka akhirnya berbaikan, berakhir dengan ketiganya yang kemudian saling berbagi cerita.
Diawali oleh Ophalia yang menceritakan bagaimana mimpinya memperlihatkan masa lalu dari seorang perempuan bernama Seline—yang juga perempuan yang sama yang selalu Ophalia mimpikan—dan keterkaitannya dengan Kaisar Hardin ketika ia masih berusia remaja.
Dari mimpi itu kemudian Alice paham mengapa lelaki itu amat tidak senang ketika menjumpainya, selain karena rupa Alice yang tampak menyerupai Seline, Alice juga bisa merasakan bagaimana kebencian luar biasa ditujukan padanya hanya karena Alice mengingatkan Hardin pada sosok Seline.
Tentang bagaimana Hardin kemudian merangkai berbagai macam tuduhan serta skenario yang membuat kematian Seline tampak seolah hal yang hina, pengkhianatan fiksi serta pencemaran nama baik Seline.
Setelah Ophalia menceritakan semua itu dengan rinci, berganti pada Helena dan bagaimana gadis itu kemudian mengetahui kenyataan dari identitasnya sebagai Nolatds. Helena menceritakan bagaimana ia bisa selamat dari kejaran para warga desa yang ingin memburunya dan keluarganya, bagaimana ibunya mengorbankan dirinya serta bagaimana ayahnya mengerahkan energi terakhirnya untuk melindungi Helena.
Helena juga menceritakan bagaimana dan apa yang ia rasakan sebelum, selama, dan setelah melakukan penyucian. Bagaimana proses penyucian yang melelahkan serta menyakitkan pada akhirnya merenggut kesadaran Helena, serta penyampaian Julia pada Helena dari sudut pandangnya ketika Helena melakukan penyucian.
Alice hanya bisa meringis seraya membayangkan rasa sakit yang tidak tertahankan itu. Helena juga tidak lupa menceritakan tentang pengalamannya bertemu dengan seorang perempuan di alam bawah sadarnya, perempuan jelita dengan paras laksana dewi.
Setelahnya, akhirnya Alice pun menceritakan bagaimana ia tiba di Cartland, bertemu dengan Raja Aaron, Pangeran Alroy, dan tentunya Farrel.
Sampai Alice tidak tahu bagaimana respons Cartland terhadap pesan yang Alice sampaikan, apakah negeri itu akhirnya telah menentukan sikap untuk berpihak pada Dellway ataukah justru berbalik melawan Dellway.
Tetapi melihat bagaimana Roseline sama sekali tidak melakukan pergerakan, barangkali mungkin Cartland tetap memilih untuk bungkam.
Cerita Alice terus berlanjut ketika gadis itu kemudian diseret oleh bayangan di kakinya, terjatuh dan dibuat kehilangan kesadaran. Alice yang kemudian tersadarkan diri di Roseline, serta hari-hari penuh tekanan di dalam sebuah bangunan tempatnya ditahan.
Hari itu berlalu dengan cukup manis, perbincangan panjang hingga malam larut. Kedekatan mereka kembali terjalin, lebih dekat daripada sebelumnya.
Kini, sepekan setelah hari itu. Alice berdiri di perbatasan Kota Astrilde dan Kota Lounne, bersama dengan Ophalia dan Helena yang juga berada di tempat ini. Beberapa orang-orang penting Dellway pun berada di tempat ini, tak terkecuali Matthias yang memang selalu saja berhubungan dengan banyak hal.
Hari ini, Raja Jeffrey akhirnya akan kembali ke Kleypas. Setelah sebelumnya sempat mengundurkan niatnya untuk kembali ketika Helena jatuh pingsan dan melakukan penyucian.
Nampaknya hubungan Helena dan Jeffrey tidak lagi seburuk seperti apa yang pernah Alice dengar. Raja Kleypas itu sempat berjalan menghampiri Helena, mengecup punggung tangan gadis itu yang dibalut perban, lalu berbincang singkat.
"Kau sungguh tidak berniat untuk kembali?" tanya Jeffrey, seolah jawaban Helena sebelum-sebelumnya tidak cukup baginya.
Helena mendengkus pelan, "Aku akan dibakar hidup-hidup jika mereka tahu aku adalah penyihir."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔
Viễn tưởngTatkala sebuah dataran menyimpan suatu hal. Laksana cermin, menyerupai mata pisau. "Dahulu kala, orang-orang dengan pakaian bersih dan bercahaya datang dari bintang memberikan hadiah pada raja kami. Auduma diberkati dengan banyaknya anugerah." ...