Malam itu begitu hening. Sedikit dingin tetapi tidak sedingin seperti sebelum-sebelumnya. Laboratorium pun tampak begitu sepi dari luar. Farley bersenandung pelan sembari berjalan mendekati laboratorium tersebut.
Nolec terlalu banyak berbicara, ia terus menceritakan banyak hal, berakhir keduanya yang terus bertukar obrolan. Tak terasa, waktu berlalu satu jam, cukup lama dari apa yang Farley kira.
Tetapi untungnya tak ada yang mesti Farley khawatirkan. Alice mungkin sudah menyelesaikan urusannya, ia mungkin hanya sedang duduk di dekat perapian sembari membaca buku, atau mungkin tak sengaja tertidur?
Ah, Farley merasa bersalah jika memang Alice sampai tertidur sebab menunggunya kembali. Ia harus berterima kasih sekaligus meminta maaf pada Alice.
Hingga ketika Farley melangkahkan kakinya memasuki pelataran halaman, kening pria itu berkerut ketika merasakan adanya hawa yang berbeda tiba-tiba muncul dari dalam laboratorium. Tidak begitu kentara, tetapi jelas terasa, meskipun samar-samar.
Langkah pria itu terhenti, ia mendongak memerhatikan sekitar. Suasana memang tampak sedikit berbeda, bukan hanya sebatas sepi dan hening, melainkan Farley jelas bisa merasakan sisa-sisa energi asing yang beterbangan di langit.
Sepertinya ada sesuatu yang datang. Sayangnya Farley tidak cukup untuk mengetahui dari mana dan apa energi yang ia rasakan tersebut.
Selang beberapa detik, pria itu pun kembali melangkah masuk. Suasana di lantai dasar begitu gelap tanpa pencahayaan, persis seperti ketika Farley tinggalkan. Alice sepertinya masih berada di atas dan belum beranjak dari sana. Maka, tak perlu berlama-lama bagi Farley untuk langsung menaiki anak tangga.
Di ujung anak tangga terakhir, embusan angin begitu terasa menyapa kehadiran Farley. Ia pun menoleh ke salah satu sisi ruangan, dan jendela di ujung sana tampak terbuka lebar.
Farley tidak memilih untuk menutup jendela itu, sebab terasa begitu jelas olehnya sesuatu asing yang tersisa di ruangan ini—
Tidak.
Hal itu masih berada di tempat ini. Tetapi bersembunyi dan jelas—
"Alice?" Farley memanggil Alice, memeriksa apakah gadis itu baik-baik saja. Keadaan yang kini Farley rasakan jelas cukup berbahaya, Farley harus meminta agar Alice segera pulang malam ini juga.
Situasi sedikit aneh, dan jelas pasti berbahaya. Bagi Alice yang hanyalah manusia biasa, ia akan sangat riskan untuk—
Jantung Farley berdentum hebat. Gelenyar rasa kejut kemudian menjalar ke setiap ujung jemarinya, ke seluruh tubuhnya. Farley melangkah pelan, keringat dingin muncul dari kedua pelipisnya, seiring dengan langkah pria itu yang berjalan mendekat pada tubuh Alice yang tergeletak tanpa kesadaran.
Farley meraih tubuh Alice, pria itu menepuk pelan gadis itu mencoba memanggil kembali kesadaran yang hilang. Tetapi tak ada respons sedikitpun. Jemari Alice terasa dingin, tak ada denyut nadi, bahkan napas pun—
"Alice! Alice!"
Tak ada respons.
Pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan, ruangan ini begitu kacau. Ada banyak kertas-kertas yang berjatuhan dan berserakan di tempat Farley biasanya melakukan pekerjaannya. Lemari penyimpanan pun terbuka dengan beberapa barang di sana yang berjatuhan.
Dari pandangan pria itu, Farley bisa melihat dengan jelas bahwa salah satu dari barang-barangnya yang terjatuh, terdapat kotak penyimpanan Prismor dalam keadaan terbuka.
Banyak hal mengejutkan yang Farley dapati di ruangan ini. Hal yang paling mengejutkan adalah, Alice justru ...
Tidak bernapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE AUDUMA MASKEN : Whispers Of Heirlooms ✔
Viễn tưởngTatkala sebuah dataran menyimpan suatu hal. Laksana cermin, menyerupai mata pisau. "Dahulu kala, orang-orang dengan pakaian bersih dan bercahaya datang dari bintang memberikan hadiah pada raja kami. Auduma diberkati dengan banyaknya anugerah." ...