24. Merelakan

301 45 24
                                    

💤💤💤


Tahun 2041 (Lanjutan flashback)

Tidak semudah itu bagi Alkean untuk menyerah. Ia masih memantau Kala setiap harinya. Namun ia harus sedikit lebih berhati-hati. Sudah 1 bulan lamanya ia dan Zheo bekerja sama dan mereka tidak mambahas Kala. Malam ini mereka kembali bertemu.

"Izinkan saya memberikan perlindungan untuk adik anda" ucap Alkean langsung.

Zheo mengangkat wajah.

"Kenapa anda membahas ini lagi?"

"Jaksa Zheo, 1 bulan mungkin waktu yang cukup bagi anda mencari tahu latar belakang saya. Jadi saya harap anda menyetujui permintaan saya yang satu ini sebagai tanda terima kasih saya. Saya benar- benar berhutang nyawa pada adik anda, "

Zheo terkekeh.

"Anda menyembunyikan diri dibalik benteng yang besar lalu menyuruh saya mencari tahu latar belakang anda? Saya bahkan tidak menemukan satu pun foto dan nama anda di internet, bagaimana bisa saya percaya Tuan Park?"

"Anda bisa cari di situs Korea" balas Alkean menyerahkan tablet yang sudah terbuka di salah satu situs pencarian.

Dengan ragu Zheo mengetikan nama pria itu.

Tak sampai 0,1 detik. Muncul beberapa gambar ulasan dan foto.

Alkean Park. Cucu Park Chan Ho, salah satu chaebol/orang terkaya di korea. Salah satu pebisnis terkaya di Asia. Memang yang muncul nama kakeknya. Namun disana ada nama Alkean, beserta nama koreanya juga, ada orang tua, tempat tinggal, riwayat pendidikan, pekerjaan dan yang lain.

"Kenapa di situs internasional tidak ada?" Tanya Alkean.

"Saya melindungi data pribadi saya. Dan membuat identitas baru, karena pekerjaan dan beberapa musuh di Indonesia saya harus menutupi latar belakang"

Awal memberikan kartu nama, Zheo melihat nama pria ini adalah Haven Park. Bukan Alkean Park. Dan barusan ia menyerahkan kartu identitas lama miliknya sewaktu ia jadi anggota KCIA. Di sana tertera nama Alkean park.

Zheo menatap lamat pada kartu identitas Alkean. Pantas pria ini dengan mudah menangkap buronan. Jelas ia sudah terlatih sebagai agen rahasia.

"Tapi, anda tahukan saya tidak akan mungkin percaya jika anda memberikan perlindungan pada adik saya hanya karena alasan balas budi?"Tanya Zheo dengan mata menyipit.

Alkean menghela napas panjang. Akhirnya ia mejelaskan kejadian tiga tahun lalu dan siapa sosok yang di serang Kala waktu itu.

"Anda yakin Orang-orang Sigo itu masih ada di Indonesia?"Tanya Zheo setelah memahami cerita dan alasan Alkean.

Alkean mengangguk. "Beberapa aktifitas dan transaksi kartu mereka masih terdeteksi di Indonesia, dia kemungkinan memang di Philipina tapi orang-orangnya bisa berada dimana saja"Lanjut Alkean.

Zheo menunduk sejenak. Jika begini ia tak bisa menyimpulkan sendiri.

"Anda tidak bisa hanya dapat izin dari, saya. Kala masih punya orang tua" ujar Zheo. Dan ia harus segera memberi tahu Alsam kejadian tiga tahun lalu apapun resikonya.

***

Sore ini Alkean menggantikan angotanya untuk memantau Kala. Pria itu memarkir mobil dengan jarak aman dari rumah Kala. Dengan posisi mobilnya berada di jalanan yang menanjak cukup memudahkannya untuk melihat ke arah rumah gadis itu.

Tiba-tiba matanya menangkap dua orang yang memasuki rumah. Alkean menyipitkan mata. Ia mengambil smart glasses di dalam laci lalu mengenakannya.

"Siapa laki-laki itu Ma Tan?"Tanya Alkean melihat Kala menyeret sorang laki-laki ke dalam rumah.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang