28. Serangan Menjelang Fajar

505 49 74
                                    

💓💓💓

Malam ini Alkean menginap di unit Kala. Ia perlu memantau keadaan istrinya itu. Sembari menunggu Kala sadar dari pengaruh obat bius ia berdiskusi dengan Jay dan Sera mengenai pengelolaan apartemen agar bisa lebih aman dan tidak terulang lagi kejandian seperti ini. Sebelumnya juga ada terjadi di unit atas dan waktu itu di selesaikan oleh polisi.

"Hubungi Andrew, diskusikan masalah ini dengannya besok. Dan kau Sera, tanya Sam, apa ada staf yang bisa di tugaskan berjaga 24 jam,"

"Baik Capt," Jawab mereka berdua.

Sementara itu di kamar Kala, Arin tertidur setelah di periksa oleh dokter Tiffany.

"Kalaaa akhirnya lo bangunn...huaaaa" Arin tiba-tiba terbangun karena pergerakan Kala.

"Ehh gue dimana?" Tanya Kala. Arin malah semakin histeris memeluknya.

"Gue khawatir banget tahu gak lo, Kala lo lama banget tidurnya"Arin sudah meneteskan air mata. Setelah ia bangun dari penyekapan tadi ia histeri saat mendapati Kala terbaring dengan selang infus.

"Teteh, namanya juga habis di bius sama dokter. Ya tidurlah" ujar Zhean disudut kamar Kala yang sedang memangku laptop. Jujur Zhean tak kalah takutnya tadi melihat keadaan Kala. Ia baru bernapas lega saat Alkean datang.

"Lama ya gue tidurnya? Jam berapa sekarang?" Tanya Kala.

"Jam 7 malem," terang Arin.

"Hehh gue tidur selama itu? Eh terus udah berapa sholat gue lewatin" Tanya Kala dengan raut terlihat bingung.

Zhean mendesah pelan.

"Maafin gue Kal, gara-gara gue lo sampe kaya gini hua..hiks" Arin kembali menangis.

"Eh tadi gue mimpi ketemu Kak Haven dia gendo.., jangan-jangan beneran. Kala menarik baju kaosnya. Mulutnya ternganga. Ia menunjuk jahitan di rusuknya.

"Kok bisa beneran?" Kala bingung mungkin karena efek bius.

"Huaaa hikkss Kala.."Arin kembali menangis.

"Lo..lo gak papakan? Lo diapain sama si brengsek itu?"Kala menatap khawatir Arin yang tengah menagis.

"Gue baik-baik aja,"

"Alhamdulillah,"Gumam Kala. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Alkean masuk bersama Sera dan dokter. Kala langsung diam. Ia mengingat-ingat rasanya tadi ia di gendong oleh Haven, itu benar atau termasuk mimpi.

Dokter Tiffany memghampiri Kala. Memeriksa kondisinya.

"Kondisi Nona Kala cukup stabil. Istirahat 5 hari ke depan. Jangan banyak pergerakan dan habiskan obatnya" terang dokter Tiffany.

"Terima kasih dok" ujar Kala.

Dokter Tiffany keluar di antar Sera.

"Lo bener gak di apa apain sama cucu dakjal itu?" Tanya Kala kembali. Ia mulai teringat semua kejadian tadi siang.

Arin menggeleng.

"Setau gue pas gue sadar gak ada, tapi habis gue di bius gak tau. Tapi Jean bilang gak di apa-apain setelah cek rekaman kameranya"

"Alhamdulillah" ujar Kala.

"Teh," Zhean menarik ujung kerudung Arin sambil mengedipkan sebelah matanya menatap Alkean yang berdiri di dekat pintu. Arin yang paham langsung berdiri walau dia masih ingin menemani Kala dan bercerita dengan sahabatnya itu.

"Ehh lu kemana? salak titipan gue," ujar Kala. Zhean menggelengkan kepala, habis sadar dari bius masih saja menanyai salak, batinnya.

"Huaa maafin gue, besok gue beliin sekarung yaa..." Ujar Arin. Zhean menutup pintu kamar Kala dari luar. Tinggal mereka berdua. Kala dan Alkean. Pria itu mendekati ranjang Kala. Sementara Kala mulai gugup.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang