5. Tabur-Tuai

365 20 9
                                    


Kala memasuki apartemen dengan langkah gontai. Setelah kuliah tadi ia mampir ke klinik. Saat memasang sendal di depan pintu ia mencium bau sesuatu.

"Assalamualaikum,"

"Hwaihumalam.."suara orang yang sedang makan menjawab salam.

"Adeeekkk, udah berapa kali di bilang jangan masak pake kompor itu, udaranya nyebar, bau tau gak sih!!" Kala berkacak pinggang menatap Zhean yang memasak menggunakan kompor portabel di ruang tamu.

"Mhmm nanti Jean beresin" jawab Zhean tanpa menatap kala.

Di atas meja ada beberapa bungkus makanan cepat saji .Bungkusan kosong.

Boughh.

Kala mengambil bantal lalu melempar ke kepala Zhean.

"Bundaaa, teteh ngebully adek,"

"Ck...udah tua masih manja" sungut Kala berjalan ke dapur.

Kala melihat makanan di atas meja. Di lihat dari kemasannya bukan makanan cepat saji biasa.

"Baik kan Jean, Jean makanan murah aja, teteh Jean beliin yang mahal" ujar Zhean di ruang tamu sambil terkikik pelan.

Kala menoleh sambal menyipitkan mata. Rasanya Zhean yang ia kenal bukan seperti ini. Adik sepupunya itu memang sudah bekerja tapi gajinya tak sebesar itu. Karena Zhean menabung untuk membeli mobil sendiri seperti abangnya. Masalah uang jika bersama abang dan tetehnya Zhean itu perhitungan. Memanfaat posisi sebagai si bungsu. Uangnya, miliknya sendiri lalu uang abang dan teteh miliknya juga. Ia selalu harus di traktir dan di belikan.

Namun dua bulan belakangan sering membelikan makanan untuk Kala. Apa itu tidak mustahil.

Kala berjalan ke ruang tamu.

"Jawab! Kamu punya misi apa?" Kala tiba-tiba menodongkan garpu pada Zhean.

"Ehh, adeknya lagi baik malah curiga. Gini yaa Jean cerita sama teteh aja. Jean habis dapat proyek gede." Ujar Zhean dengan mimik serius.

Kala merotasikan mata tanda tak percaya. Ia menaruh garpu dia atas meja.

"Kamuu??" Mata kala tertuju pada kaleng kemasan di atas meja.

"Mhmm, henafa?" Tanya Zhean sambil menguyah makanannya.

"Ya Allahhu ya rabbi. Proyek gede sih, kenapa wet food kucing di makan juga? Gak ada uang lagi beli daging? ada kornet kaleng, ada tuna kaleng di kulkas. Kenapa mesti makanan kucing JEANNN??"

Mulut Zhean berhenting mengunyah. Ia menatap dua kaleng kosong di atas meja.

Wet food ukuran 110g itu memang tak ada gambar kucingnya.

Matanya berkaca-kaca. Antara tak terima dirinya yang tampan rupawan ini memakan makanan kucing atau sedih karena hal lain.

"Huaaaa...tapi kenapa enak tetehh???" Zhean menatap iba nasi goreng spesial di panci.

Kala menghela napas.

***

"Hehhh jajan lagi kamu dekk?" Kala keluar kamar melihat Zhean menenteng bungkusan lagi.

Adiknya itu menggaruk kepala.

"Itu kan udah teteh masakin, lagian banyak makanan di kulkas kalau bosan, teteh bilangin Momma kamu ya" ujar Kala.

"Iihh anu itu, bukan Jean yang beli. Minta abang deliper"

Kala menyerngit kurang percaya.

"Ini Jean ambil satu aja ya, sisanya buat teteh" Zhean mengambil satu burger lalu berlari menuju kamarnya.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang