Kala duduk dengan mengangkat satu kakinya ke atas paha sambil memutar-mutar pergelangan kakinya yang sudah mengenakan sepatu putih. Ia menatap ekspresi Zhean yang terlihat kaget. Kala sudah menduga ada hal yang di sembunyikan. Maka dari itu ia bertekad untuk mencari tahu sendiri.
"Teteh kan bisa ke klinik, atau ngerjain tesis sama teh Arin, ngapain ikut ke kantor Jean? Lagian gak bakal di bolehin masuk orang teteh bukan staf"Ujar Zhean.
Hari sabtu, saat libur biasanya Kala memang ke klinik atau gadis itu mengunjungi rumah singgah. Kala tidak pernah ada waktu kosong setiap harinya. Dan pagi ini setelah sarapan ia memberi tahu Zhean jika ia ingin ikut adiknya itu ke kantor. Kala penasaran dimana kantor tempat Zhean bekerja. Katanya Zhean bekerja di salah satu bagian Haven grup, itulah yang membuatnya semakin penasaran.
Kala tetap diam tanpa memberikan respon apa-apa yang artinya ia tak peduli apapun ia akan tetap ikut dan Zhean tidak boleh menolak.
"Aduhh, bentar teh, Jean mules"Zhean memegangi perutnya kemudian berlari menuju kamar.
Plakk..
Kala meninju telapak tangannya. Gadis itu mengikuti Zhean ke kamar.
Blam.
Pintu kamar mandi tertutup setelah Zhean masuk. Kala menempelkan kupingnya di daun pintu. Namun setelah beberapa saat ia tak mendengar apa-apa. Jelas, setiap ruangan di apartemen itu kedap suara. Kala berjalan gontai menuju ruang tengah. Ia menunggu Zhean sambil membrowsing sesuatu.
Sementara itu di kamar mandi Zhean tengah berbicara dengan Alkean lewat telepon.
"Gimana hyung, Teteh itu orangnya gak bisa di bantah, gak bisa di tolak, kalau dia mau, harus bisa"Ujar Zhean
"Saya mengerti, dia pasti ingin tahu tentang Saya, kamu coba alihkan dia, ajak ke rumah saya" Balas Alkean.
"Hyung, Really?"
"Hm,"
"Terus?"
"Katakan jika ingin mencari tahu tentang saya, lebih baik cari tahu di rumah,"Jelas Alkean.
"Aaa.. arasho Hyung. Oke hyung, Assalamulaikum"
"Waalaikumsalam"Balas Alkean.
Zhean segera keluar menemui Kala.
"Teh"Zhean mendekati Kala dengan raut berbinar.
Kala malah menutup hidung dan beringsut saatnya adiknya itu mendekat.
"Apa sih dikira tainya Jean nempel gitu,"Zhean tak terima karena Kala menganggapnya bau tahi.
"Teh, teteh mau cari tahu tentang hyungkan, mending teteh ke rumah hyung aja"Ujar Zhean hati-hati dengan wajah serius.
Kala terdiam memperhatikan wajah Zhean.
"Serius atuh teh, hyung lagi di luar kota dia gak di rumah, teteh bisa cari tahu apa aja di rumahnya dengan bebas"Zhean memaparkan dengan mata berbinar.
"Beneran dia gak di rumah?"Kala terlihat tertarik.
"Ih bener kemarin dia bilang pergi pagi ini,"Ujar Zhean asal. Yang penting Kala percaya dan berhenti ingin ikut dengannya.
"Lagian ya, teteh nanti malah malu sendiri kalau ikut Zhean ke kantor, mana di sana gak ada hyung yang bakal nemenin teteh, Paling ya teteh sampe pos satpam doang,"Lagi Zhean meyakinkan Kala.
"Oke, tapi kamu nganterin teteh ke rumahnya"putus Kala.
"Siap, goy"Zhean berdiri mengambil remot segway unicycle/sejenis hoverboard satu roda. Katanya itu disediakan kantornya sebagai kendaraan. Itu yang lebih membuat Kala tak percaya. Setahu Kala Segway keluaran terbaru itu harganya ada yang mencapai 70 juta perusahaan mana yang seroyal itu dengan stafnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)
RomanceSequel Aslam-Haura (Rate 18-21+) Adegan dewasa, kekerasan, pembunuhan. (Tersedia di Karya Karya da Henbuk) ❣️❣️❣️ "Kakak cuma menghibur aku kan, memang ciuman bisa jadi tanda merindukan seseorang." Kala masih tak percaya pada Alkean. Alkean menarik...