11. Siapa Dia?

160 18 2
                                    

Saat sadar Kala sudah berada di sebuah tempat tidur bernuansa putih. ia masih merasa linglung. Ia menatap tubuhnya. Bajunya masih lengkap hanya sepatu saja yang di lepas. Kala mencoba mencari ponselnya, meraba-raba kantong rok namun tak ia temukan.

Kala memastikan lagi pakaiannya. Letak peniti di kerudung. Mengendus baju dan kerudung. Samar ia mencium bau parfum lain. Pikirannya mulai tak enak. Ia mencoba mencium pakainan dalam. Tank top.

"Alhamdulillah,"gumamnya saat masih membaui oroma colonge miliknya.

Tapi apa ia harus mengecek yang itu, bisa saja kan? Ia memang tak merasakan apa-apa. Tapi zaman sekarang bayak jenis obat yang beredar yang membuat orang tak merasakan sakit.

Kala meremas rok panjangnya. Ia memperhatikan kaos kaki. Posisi dalaman yang berupa celana parasut. Kala selalu mengenakan celana panjang dengan bahan yang tidak terlalu mencetak ke tubuh. Meski keseharian mengenakan rok panjang tak menganggu aktifitasnya sama sekali walau kadang mesti menggunakan keahlian bela dirinya. Dan ia selalu mengenakan rok panjang yang mekar agar tak menggangu pergerakannya.

Kala mempertahankan prasangka positifnya. Ia baik-baik saja. Hanya tertidur. Penculik itu mungkin sedang menunggunya terbangun untuk memulai aksi mereka. Ia mulai memindai sekitar untuk melihat apakah ada orang. Di balik gorden ia melihat lelaki sedang berbicara di balkon.

Ia baru paham jika sekarang ia berada di hotel. Satu hal yang di khawatirkan Kala, adik-adiknya dan Arin. Dimana mereka? Jika ia berada disini sekarang, kemungkinan besar Zheo terlambat datang.

Di luar hujan lebat.

Kala mencoba mencapai pintu.

"Mau kemana?"

Degh..

Suara berat dan menakutkan.

Suara pria yang menyapanya terdengar sangat menyeramkan. Baru kali ini ia mendengar suara seperti di beri efek editan begitu. Benar-benar seperti di film. Tepat sekali dengan kondisinya yang sedang di culik begini.

Sepertinya ia tak lagi berhadapan dengan para cecunguk di rumah tadi. Kemungkinan pria ini yang akan membuat siaran live di hotel ini. Atau pria ini bodyguard yang menjaganya agar tak kabur sebelum orang yang akan membuat siaran live datang.

Kala tak mengangkat wajahnya, ia langsung memegangi perut.

"K-kamar mandi," Kala sedang berupaya berakting agar terlihat lemah dan ketakutan walau sejatinya ia juga cukup ketakutan.

"Hhmm.."Hanya deheman tapi suara dalam dan berat itu masih menggema menakutkan.

Kala segera ke kamar mandi. Ia langsung mengunci pintu. Ia mengitari isi kamar mandi untuk mendapatkan senjata. Kala sudah memikirkan satu rencana dengan resikonya. Ia membuka kunci pintu dengan pelan.

Brakkhh...

Kala melempar hairdryer hingga jatuh kemudian ia merebahkan diri di lantai.

Butuh beberapa detik barulah ia mendengar suara langkah kaki mendekat.

Tokk..

Tokk..

Kala diam. Tentu saja ia sedang pura-pura pingsan. Namun jantungnya berdetak heboh karena ketakutan. Ia terus berdoa dalam hati. Ia percaya ada cara untuk selamat dan melarikan diri. Ia sangat meyakini firasat dan prasangka baik itu.

Tokk..

Tokk..

"Mykala?"

Tunggu?

Pria itu mengetahui namanya? Dari mana? Zhean jelas tadi membuat nama samaran untuknya. Bela.

Dorr...dorr

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang