45. My Gentle Man ⚠️ 21+

450 6 0
                                        

....

"Apa kamu menyesal menikah dengan saya?"

Kala menggeleng cepat. "Kenapa Kak Kean berpikir begitu,"

Alkean menghela napas pelan. Harusnya perempuan ini menkmati hari-harinya dengan bebas tanpa khawatir apapun tapi lihatlah sekarang?.

"Saya belum jadi suami yang baik untuk kamu, saya ingin seperti pria lain yang bisa mengajak wanitanya kemanapun sambil berpegangan tangan di tempat umum, ingin menemani kamu ketempat-tempat yang ingin kamu kunjungi, tapi saya-"

Kala menyentuh ringan pipi Alkean. "Aku hanya akan menikah dengan pria baik. Dan pria baik itu kak Kean. Tak ada penyesalan apapun. Aku bahagia sekarang."

Alkean diam memperhatikan wajah Kala dengan tatapan sayangnya. Ucapan Kala membuatnya tersentuh.

"Saya merasa kamu di takdirkan untuk saya,"bisik Alkean di depan wajah Kala. Ia membelai lembut pipi kemerahan itu. "Bahkan saat kamu baru mengirup napas di dunia kamu sudah di takdirkan untuk saya, di jaga hanya untuk saya,"Alkean menipiskan bibirnya menatap lembut pada Kala.

Kala diam. Ada pria selembut ini? Kenapa rasanya ia ingin berteriak jika Alkean hanya miliknya. Ah sepertinya Kala sudah gila.

"Kak Kean, em..sejak kapan kakak suka sama aku?"tanya Kala. Tiba-tiba Kala mendapat pertanyaan ini di kepalanya.

"Sejak kamu menyelamatkan saya. Saya hanya memikirkan kamu setelahnya bahkan dalam keadaan tak sadar sekalipun,"

"Eyy...gak percaya," balas Kala dengan raut lucu. Alkean tersenyum meperlihatkan giginya.

"Hm, saya menyukai kamu sejak saat itu. Tapi untuk perasaan cinta mungkin saat Ayah Aslam menolak permintaan saya dan bilang jika suatu saat kamu akan menikah dengan seseorang. Setelah itu saya merasa tak rela jika kamu di miliki orang lain" jelas Alkean sambil mengusap pelan pinggang Kala.

Alkean tiba-tiba teringat saat ia ikut memantau Kala secara langsung. Disana perlahan ia menyadari perasaannya. Kenapa ia seolah terobsesi dengan gadis itu. Dan bahkan satu hal yang membuat Alkean memaki dirinya dan mengatai dirinya pria gila. Hasratnya mencuat hanya karena melihat senyum dan suara Kala saat itu lewat layar monitor. Jelas ia belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.

Dirinya merasakan euforia yang luar biasa saat kembali dari operasi hanya untuk memantau lalu tenggelam di depan monitor menyaksikan sang gadis berjam-jam lamanya hingga ia tak bisa tidur.

Pernah ia tak bisa mengendalikan diri untuk menemui Kala saat itu. Alkean tak mengerti kenapa ia begitu ingin melihat langsung gadis itu. Tapi ia masih menjaga kewarasannya. Sehingga ia melukai dirinya sendiri. Atau saat pikiran gilanya melalang buana karena melihat gadis itu di layar, Alkean mengambil sesuatu untuk melukai dirinya agar fokusnya terbagi. Dan Jun kyu adalah saksi dari aksi gila yang di lakukan Alkean.

"Berjanji, jika kamu hanya akan menjadi milik saya?"

Kala mengangguk. Memang akan jadi milik siapa lagi dirinya, Alkean sudah mengambil hatinya, jiwanya raganya.

Alkean terseyum manis ia mendekatkan wajah untuk menyambangi bibir Kala. Ia sudah menahan diri sedari tadi agar Kala tak mengiranya pria mesum yang selalu ingin menyentuhnya, walau memang kenyataannya begitu, Alkean masih waras untuk selalu memprioritaskan Kala dan kenyamanannya.

Alkean berhasil melabuhkan bibirnya. Ia melumat perlahan bibir yang sudah menjadi candunya itu. Beberapa saat Alkean melepaskan bibirnya. Ia menatap wajah bersemu Kala. Dan Kala menatap iris coklat yang balik menatapnya.

Alkean menatapnya penuh damba. Tatapan berkabut itu terlihat sangat menginginkannya. Tanpa kata Alkean kembali mendekatkan wajahnya. Kali ini dagu Kala menjadi sasaran. Ciuman basah itu naik ke bagian rahang Kala mengecup dan menghisap pelan. Kala meremang, ia meremas pundak Alkean.

Ciuman Alkean terus naik ke leher hingga telinganya. Setelahnya kembali memagut bibirnya. Alkean memperdalam ciuman, lidahnya menguasai mulut Kala. Perempuan itu merasa kosong akibat ciuman menuntut itu. Tangan Alkean perlahan naik dari pinggang menuju tengkuknya lalu menarik lembut rambut Kala untuk memperdalam cumbuannya di mulut sang istri.

Merasa remasan di pundaknya semakin kuat Alkean melepaskan bibirnya. Matanya menatap bibir merah basah dan sedikit bengkak milik Kala. Tanpa aba-aba ia menidurkan Kala di atas sofa, tubuh tegapnya menindih tubuh kecil perempuan itu.

Mata Kala melotot. Tunggu, mereka sedang memesan makanan. Apa tadi Kala membuat note pada supir ojol untuk menaruh makanan di depan pintu? Kala meraba-raba sofa di samping untuk mencari ponsel.

"K..kak,"

"Jadi gadis baik malam ini buin."balas Alkean dengan tatapan menghunus mata Kala. Pria itu menunduk mengecup tulang selangkanya. Tangannya merayap di punggung Kala.

......

Ada yang kangen Alkean-Kala??

minj bagi-bagi voucher nih. 

kode:

READVG05 (untuk vigilante sampai 5 juli)

READANDCHILL (untuk semua karya sampai 6 juli)


untuk yang mau pesan ebook bisa chat minj di wa 087734548491

bye: Minj

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang