9. Panti

243 21 3
                                    


Kala menaruh ponselnya di atas tempat tidur. Ia baru saja mengecek rekaman IP camera yang ia pasang di depan pintu seminggu yang lalu. Mini camera itu ia samarkan dengan sebuah kotak notes. Setiap hari ia mengamati namun tidak menemukan orang-orang mencurigakan. Dan juga anehnya tidak ada lagi orang yang menaruh kantong dan sejenisnya di depan pintunya. Apa orang itu tahu ia menaruh kamera tersembunyi disana? Sepertinya Kala harus menemukan spot lain yang benar-benar tidak di ketahui oleh siapa pun.

Ia keluar kamar sambil melangkah gontai menuju dapur. Mengambil gelas lalu menuang air mineral dari dispenser lalu membawanya ke meja makan.

"Haaahh..Alhamdulillah.." Kala menaruh gelas di atas meja. Ia masih berpikir. Jay sudah ia hapus dari list tersangkanya. Lalu siapa lagi gerangan yang akan menjadi kandidat?

"Ngantuk banget.. hoaamm" Kala berjalan menuju washtafel untuk mencui tangan.

Semalam ia pulang hampir subuh dari klinik. Sehabis subuh dia benar-benar tidur kembali. Ia menatap jam. Sudah pukul 11 siang. Arin dan Zhean belum juga datang.

Kala mengeluarkan bahan-bahan lalu menaruhnya di atas meja. Sebuah wadah sangat besar ia letakan di tengah-tengah meja. Satu karung tepung ada di samping kulkas. Ia menyeretnya untuk di taruh di dekat meja.

"Huufff," Kala menghela napas setelah berhasil memindahkan 1 karung tepung.

Bibb..

Bibb

Biibb

Klik

Suara pintu di buka dari luar.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, lama banget si," jawab Kala.

"Sorry Kal, ini adek ipar gue malah ngajak ke Get in dulu mau beli bungoeppang katanya" balas Arin.

Kala mendelik menatap adiknya.

"Hiww teteh, belom juga mulai" sahut Zhean.

"Liat tuh, enak aja bilang belum mulai" balas Kala.

"Baru nata doang" sungut Zhean sambil memamah biak kue ikan isi selai kacang merah.

"Udah-udah, jadi kita bikin apa dulu nih?" Tanya Arin.

"Desert box dulu, nanti di simpan di kulkas"

"Lah pasta nantikan juga di simpan di kulkas,"

" Emang kulkasnya muat?" Tanya Zhean..

"Lah iya Kal, " sahut Arin.

"Udah, nitip kemana kek nanti," jawab Kala sekenanya.

Arin dan Zhean saling pandang lalu mengangguk.

Besok hari minggu tanggal 2. Kunjungan rutin ke panti.

Kala dan sekeluarga selalu mengikuti kegiatan sosial di panti asuhan. Ini merupakan kegiatan rutin yang di selenggarakan setiap tiga bulan sekali. Haura dan Safa selaku pengurus pastinya selalu datang. Sedangkan Aslam dan Arkan datang jika bertepatan dengan hari libur. Zheo dan Zhean juga sering datang jika tidak ada kesibukan. Keluarga besar mereka memang pendiri dan donatur tetap Yayasan dan panti Senadika. Selain keluarga besar ada beberapa donatur tetap lain yang juga datang saat even-even besar.

Kala dan Arin termasuk paling sering ikut kegiatan. Pertama kali Arin ikut ia bertemu Zheo di sana. Lalu jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat ia ikut lagi di even berikutnya berharap Zheo datang lagi namun ternyata tidak. Namun kali ini dia tak lagi termotivasi Zheo melainkan anak anak panti yang menggemaskan. Kala sendiri bisa di bilang datang dua minggu sekali atau setiap bulan.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang