39. Lift ⚠️ 21+

1.1K 57 53
                                    

*Uncut Version di KK, ebook dan Novel cetak*

Pagi ini Alkean menghadiri rapat dengan anggotanya sebelum datang ke perusahaan. Mereka akan membahas persiapan operasi mencari sosok Ketua yang menjadi pimpinan walikota dan kelompoknya.

Alkean berjalan menuju meja rapat Dimana semua sudah berkumpul. Semua anggota menatap aneh dirinya.

"Capt Kau habis dapat pembagian tanah di Mars?"Celetuk Daniel. Alkean mengerutkan dahinya.

"Ini lebih parah dari habis ijab kabul, jika di biarkan ia ikut kelapangan bisa saja ia membebaskan buronan" bisik Zac.

Alkean menatap mereka satu persatu.

"Tak perlu ada yang di khawatirkan, perasanku dan urusan pribadi tak akan mempengaruhi pekerjaan"Jelas Alkean.

"Ohh..perasaan dan urusan pribadi,"

"Ohh iyaa..

"Hmm.."

Alkean terheran melihat reaksi anggotanya.

"Habis dapat jackpot dari nunim mungkin, "bisik Felix.

Sera menedang Kaki Felix dan Zac yang berbisik.

"Whaaa hyung habis dari salon?"Suara Zhean dari layar monitor menimbulkan bermacam reaksi. Ia baru bergabung dalam rapat dengan video conference karena ia ada kuliah pagi ini.

"Hmphf..."Felix menahan tawa.

Sebenarnya Alkean hanya merubah sedikit gaya rambutnya. Tapi aura di wajah pria itu juga tak bisa berbohong. Terlihat sekali raut bahagianya.

"Ayo di mulai"ujar Alkean mengembalikan atensi mereka pada rapat.

Pembahasan mereka tak hanya soal kasus walikota namun juga anggota Sigo yang mulai terendus melakukan sesuatu.

"Jadi minggu depan kita selesaikan masalah Walikota, apa sesaui rencana B capt?"Tanya Deniel.

"Iya, batas waktu 4 hari untuk menyelidiki siapa Ketua,"Balas Alkean.

Selesai rapat di markas Alkean dan Jay menuju perusahan, Haven Pharmacy. Ia ada pertemuan dengan para petinggi dan para pemegang saham membahas pemecatan masalah karyawan yang entah dari mana berhembusnya. Walikota sebagai salah satu pemegang saham juga datang bersama adik iparnya.

Sekitar setengah jam rapat berjalan walikota mengangkat tangan setelah asistennya memberikan sebuah proposal pada Alkean.

"Bapak Presdir Haven, saya memberikan usulan proposal tentang pembukaan pabrik baru dan pemasokan bahan baku yang akan di handle langsung oleh adik saya, Iliana."Ujar Walikota menunjuk adik iparnya.

Alkean melihat sekilas judul proposal itu.

"Kita tidak butuh pabrik baru dan pemasokan bahan baku sudah stabil tidak ada kendala"Balas Alkean. Walikota terlihat kesal. Beberapa petinggi yang datang terlihat mencemoohnya.

"Proposal pengurangan karyawaan tidak di setujui, saat ini kita fokus distribusi pada cabang baru"Lanjut Alkean.

"Ada pemegang saham yang tidak hadir, kita biasa bicarakan lagi di rapat berikutnya"Ujar walikota, "Lagi pula itu yang tidak hadir sahamnya terbesar ke dua pak presdir"Lanjutnya.

Alkean melihat kursi yang kosong. Pemilik 20 persen saham Haven grup.

Jay memutar video di layar proyektor.

"Beliau juga menyatakan tidak setuju dengan pengurangan karyawan"Jelas Jay.

"Siapa dia?"Bisik Walikota pada asistennya.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang