15. Apakah Pentunjuk?

148 18 2
                                    



Zhean berjalan gontai mengikuti dua perempuan di depannya. Lengannya menenteng dua buah tas besar. Tangan kirinya memegang botol minuman dan tangan kanan sosis bakar.

"Adek tasnya mana?!"teriak Kala saat memasuki ruangan besar dan luas. Ruang latihan takewodo.

Kemarin malam Kala uringan-urungan karena rencana membuat Haven ilfeel dan membatalkan perjodohan tak berhasil. Di tambah lagi pria kencan butanya Arin yang mengejar-ngejarnya.

Jadi Kala butuh melepaskan energi negatifnya dan di sinilah tempatnya. Lalu Zhean? Jika tak diancam mana mungkin ia berada di sini sebagai kacung dua gadis itu. Harusnya ia pergi kemana pun dan tidak bergelung di bawah selimut sehingga di tarik paksa oleh Kala untuk ikut.

"Iyaa ini"Zhean menyerahkan satu tas pada Kala.

Kala menerima tas itu lalu masuk ruangan ganti. Arin juga mengambil tas satunya lalu mengikuti Kala.

Beberapa menit kemudian kedua gadis itu keluar dengan seragam taekwondo.

Brukk..

Kala melempar satu pasang seragam dan mengenai wajah Zhean yang tengah asik menatap ponsel.

"Teh-"

"Buru ganti, satu menit" Titah Kala kemudian berjalan menuju ruang latihan.

"Ck..aihhhh..."Zhean menatap kesal punggung Kala namun ia tak ada pilihan.

Setelah mengganti seragam Zhean berjalan lesu menuju kakaknya yang tengah melatih Arin untuk pemanasan.

"A..aaa..sakitt Kalaaa..udah!"Jerit Arin saat membantu Arin meluruskan kaki untuk split.

Zhean bergidik ngeri.

"Lo udah berapa lama gak olah raga sih?"Tanya Kala.

"Gue rajin olah raga tau"

"Olah raga apaan split doang udah kaya ayam mau di potong" Balas Kala.

"Yoga" Balas Arin dengan cengiran.

"Yoga pose batu,"

"Hehe.. tapi lu serius Kal, mau ngajarin kita? Gue gak ada basic cemans" Ujar Arin setelah berdiri ia menekuk sebelah kakinya untuk pemanasan lanjutan

"Gak ada kata terlambat yang penting ada niat dan usaha" tukas Kala.

"Adek ngapain disitu?" Tanya Kala melihat Zhean yang berdiri di tepi.

"Iyaa.. iya bentar" Zhean mengambil samsak berwarna merah -hitam lalu membawanya ke tengah. Ia sudah paham tugasnya jika menemani Kala latihan takewondo tak lain dan tak bukan memegangi samsak atau malah jadi samsak.

"Ayok pemanasan,"Kala menarik Zhean agar berdiri sejajar dengan Arin.

"Lah, Jean gak ikutan teh" sela Zhean lesu.

Percuma memprotes Kala, Zhean tak akan pernah menang perihal seperti ini.

"A...aa.... sakit..aduhh Momaa!! "

"Hiaaaa... aaak aak... Kala, kaki gue!"

"Wushh..wusshhh Aakkkk Momaa sakitt.."

"Momaaa Kaki adek patah.."

"Kaal kal... kepala gue kecengklakk"

"Huaaaa momaa jemputt adeek.."

Tak sampai setengah jam dua orang itu sudah terkapar di matras. Kala berkacak pinggang menatap mereka.

"Gak ada harapan kalian berdua" Ujar Kala kemudian duduk sambil meneguk air mineral.

"Kall, ini yang terakhir, gue percaya lu selalu bisa jagain gue"jar Arin.

VIGILANTE S1 -21+ (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang